search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Metik Daun, Dadong Tewas Kesetrum
Kamis, 20 Januari 2011, 15:35 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Keinginan Ni Ketut Dandi (69) untuk memetik daun di tegalan dekat rumahnya berujung kepada kematian. Dadong (nenek) warga Lingkungan Sawe Munduk Waru, Dauh Waru, Jembrana ini ditemukan tewas mengenaskan dengan tangan masih memegang kabel listrik.

Dari informasi yang dihimpun, Kamis (20/1) menyebutkan sebelum tewas, Dandi hendak pergi ke tegala yang terletak di utara rumahnya guna memetik daun pisang. Entah apa yang terjadi, Dandi telah ditemukan terbujur kaku oleh I Ketut Sudiksa. “Saya langsung memberitahukan keluarganya. Oleh keluarga, Dandi yang sudah menjadi mayat langsung dibawa ke rumahnya,” ujar Subiksa saat ditemui awak media di sela-sela olah TKP yang dilakukan oleh Polsek Kota Negara, Kamis (20/1).

Dalam olah TKP, diketahui kalau Dandi tewas dengan tangan masih memegang kabel listrik yang terkelupas di tegalan milik tetangganya. Dari TKP juga ditemukan pisau dapur yang diduga akan digunakan Dandi untuk memetik daun pisang. “Di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan hanya di jari kanannya ditemukan luka bakar yang diperkirakan bekas sengatan listrik,” ujar Kapolsek Kota Negara, AKP. Erwin Pratomo seijin Kapolres Jembrana AKBP. Irfing Jaya, Kamis (20/1).

Berdasarkan oleh TKP ini, disimpulkan Dandi murni tewas karena tersengat aliran listrik. “Mungkin korban terpeleset saat hendak mencari daun pisang dan secara tidak sengaja memegang kabel listrik yang kebetulan sudah terkelupas,” ujarnya. Sementara itu Ketut Karmadi, kerabat Dandi, Kamis (20/1) mengatakan kabel tersebut merupakan kabel listrik milik keluarga Dandi guna mencantol aliran listrik di rumah tetangganya. “Selan keluarga kami, ada 23 keluarga lainnya yang melakukan hal serupa,” katanya.

Pantauan di TKP, kondisi kabel listrik untuk mencantol tersebut sangat memprihatinkan. Selain menggunakan kabel tunggal juga di beberapa bagian terdapat banyak sambungan dan banyak bagian yang terkelupas sehingga sangat berbahaya jika disentuh.

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami