search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Akibat Perubahan Iklim, Produksi Kopi Bali Menurun
Selasa, 23 Agustus 2011, 07:32 WITA Follow
image

google.co.id/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Akibat adanya perubahan iklim, produksi kopi Bali mengalami penurunan antara 40 hingga 50 persen.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Bali, penurunan produksi kopi Arabika di Bali mencapai 55 persen, sementara kopi Robusta mencapai 45 persen. Sebelumnya tingkat produksi kopi di Bali mencapai 3200 ton per tahun untuk kopi Arabika dan 13.000 ton per tahun untuk kopi Robusta.

Kepala Dinas Perkebunan Bali Made Sudartha menyatakan, dampak perubahan iklim telah menyebabkan gugur bunga pada pohon kopi.

“Dampak perubahan iklim menyebabkan pembentukan bunga tidak terjadi, bahkan bunga yang terbentuk tidak mengalami persarian sehingga gugur. Sehingga buah yang jadi itu sejak awal jumlahnya sedikit,” ujar Made Sudartha.

 



Sudartha menambahkan, akibat penurunan produksi harga kopi di Bali saat ini mengalami kenaikan yang signifikan. Kopi Robusta yang biasanya Rp. 13.000 per kilogram, kini telah mencapai harga Rp. 22.000 per kilogram. Sedangkan untuk kopi arabika sebelumnya hanya Rp. 31.000 perkilogram, saat ini telah menyentuh harga Rp. 57.000 per kilogram. 

 

 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami