search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali Ketergantungan Bibit Babi dari Australia
Senin, 5 September 2011, 22:35 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Hingga saat ini Bali ternyata masih sangat tergantung pada impor bibit babi dari Australia. Impor bibit babi tersebut khusus untuk bibit pejantan unggul guna memproduksi semen segar (sperma beku) yang akan digunakan pada proses inseminasi buatan (kawin suntik).

Kepala UPT Pembibitan Ternak Dinas Peternakan Bali Nata Kesuma mengungkapkan,  Bali masih impor bibit babi pejantan karena Bali belum mampu untuk menghasilkan bibit babi pejantan.

“Persoalanya adalah pembibitan babi kita di Indonesia pada umumnya, apalagi di Bali belum sebagus di luar negeri, artinya seleksi bibit, pencatatan bibit, sumber daya dan pengembangan pembibitan babi di Bali khususnya atau di Indonesia pada umumnya belum berkembang dengan baik,” ujar Nata Kusuma (5/9/2011).

Nata Kesuma menyatakan, secara-rata-rata setiap lima tahun Bali mengimpor sekitar 50 ekor bibit babi pejantan. Keterbatasan impor bibit babi pejantan juga menyebabkan Bali belum mampu secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan semen segar babi.

 

Selama ini kemampuan produksi semen babi hanya 8500 dosis pertahun, sedangkan kebutuhan mencapai 10.000 hingga 12.000 dosis pertahun untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Bali, Semarang, Jogya dan daerah lainnya di Indonesia. 
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami