Anjing Liar Gigit 8 Warga di Melaya Jembrana
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Suasana panik menyelimuti Banjar Sumbersari, Desa Melaya, Jembrana, pada Minggu siang, 1 Juni 2025, setelah seekor anjing liar menggigit delapan orang.
Di antara korban terdapat M. Rafa Aska Putra, bocah laki-laki berumur 10 tahun, yang kini mengalami luka di tubuh dan trauma ketakutan.
Korban pertama, I Made Ariawan (50), diserang sekitar pukul 13.00 WITA. Saat itu ia tengah berada di atas motor di dekat perusahaan air desa, hendak mengambil air bersih, ketika seekor anjing berwarna hitam bercampur putih tiba-tiba menggigit kakinya.
Baca juga:
Anjing Rabies Gigit 5 Warga di Sukawati
Setelah menggigit Ariawan, anjing tersebut terus bergerak ke arah barat dan menyerang warga lain secara acak. I Gede Suastika (42), salah satu korban, menceritakan detik-detik dirinya diserang.
"Baru turun dari cari rumput, posisi masih di atas motor depan rumah, anjing itu langsung nyeruduk dari samping dan gigit tumit kiri saya. Refleks saya lempar batu, dia kabur ke selatan," ujar Suastika.
Tak lama setelah itu, anjing yang sama menggigit bibi Suastika di bagian jari kaki.
Delapan korban yang tercatat dalam insiden ini terdiri dari anak-anak, lansia, hingga tamu luar daerah. Mereka adalah M. Rafa Aska Putra (10), Ni Nengah Wiji (67), Ni Nyoman Puri (74), I Gede Suastika (42), I Made Ariawan (57), Apsatun (63), I Gusti Ayu Naera Tasya (13), dan Yongki Yoga Pratama (28) yang sedang mengunjungi keluarganya dari Lumajang, Jawa Timur.
Ketika informasi tentang serangan itu mulai menyebar lewat grup WhatsApp warga, aparat desa langsung bertindak. Bendesa Adat Sumbersari, I Ketut Subanda, menjelaskan langkah cepat yang diambil oleh warga.
"Begitu ada laporan di grup sekitar jam satu lewat, kami langsung lacak keberadaan anjing itu. Sekitar jam 13.40, hewan itu berhasil kami lumpuhkan agar tak menyerang lebih banyak orang," ujarnya saat ditemui pada Senin, 2 Juni 2025.
Petugas dari tim kesehatan hewan tiba sore harinya dan mengambil sampel otak anjing untuk dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Langkah ini diambil guna mengetahui apakah hewan tersebut membawa virus rabies.
“Selain menggigit warga, anjing itu juga sempat mendekati kucing dan anjing milik tetangga. Jadi kita ambil tindakan pencegahan,” ucap Subanda.
Semua korban sudah menerima vaksin anti rabies (VAR) dosis awal di puskesmas terdekat. Pihak desa juga mengimbau warga yang hewannya sempat kontak dengan anjing tersebut agar bersiap bila hasil lab menyatakan adanya rabies.
“Kalau hasilnya nanti positif, kami mohon kesediaan pemilik untuk mengeliminasi hewan mereka demi keselamatan bersama,” tambah Subanda.
Kekhawatiran kini menyelimuti warga Banjar Sumbersari. Mereka berharap hasil laboratorium menunjukkan hasil negatif agar tidak muncul kasus rabies lanjutan di wilayah tersebut.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/jbr