search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Benoa, Tanah Ampo, dan Celukan Bawang Sama-Sama Berpotensi
Rabu, 14 September 2011, 04:54 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bali memiliki potensi tinggi untuk pengembangan wisata kapal pesiar. Dari 170 kapal pesiar ukuran besar (big cruise) yang akan singgah di Indonesia tahun 2011, sekitar 38 kapal pesiar akan mampir di Bali. Bagaimana kesiapan dermaga di Bali untuk menyambut kedatangan kapal-kapal pesiar ukuran jumbo ini?

Terkait potensi wisata kapal pesiar di Bali, sebagai penyedia pelabuhan, manajemen Pelindo telah menyiapkan Pelabuhan Benoa, Celukan Bawang, dan Tanah Ampo.

"Pelindo akan terus melakukan penataan infrastruktur dermaga di Bali," kata General Manager Pelindo 3, Iwan Sabatini, di Denpasar belum lama ini.

Dalam konferensi wisata kapal pesiar yang digelar di Fremantle Australia belum lama ini, kata Iwan, dibahas industri wisata kapal pesiar di seluruh dunia.

"Dari konferensi itu terungkap potensi wisata cruise di dunia masih sangat bagus. Terkait potensi wisata kapal pesiar ini, Indonesia masih mempunyai potensi yang bagus. Tahun ini saja ada sekitar 170 kapal pesiar ukuran besar yang akan singgah di Indonesia. Sementara traffic di Bali masih tertinggi yakni 35 persen, disamping pelabuhan Semarang, Tanjung Perak Surabaya, Komodo, dan Raja Ampat,"jelasnya.

Lalu bagaimana persiapan dermaga-dermaga yang ada di Bali untuk menyambut kedatangan kapal pesiar yang membawa ribuan wisatawan mancanegara ini?

"Untuk pelabuhan Benoa sebagai pelabuhan lama hal ini sudah biasa. Pelabuhan Benoa bisa melayani big cruise atau kapal pesiar besar maupun small cruise atau yacht. Saat ini kita sedang membangun terminal untuk small cruise, sedang menata kafe-kafe untuk wisatawan, ada 5 dermaga apung,"ujar Iwan.

Guna meningkatkan pelayanan di Benoa, pemerintah pusat juga sedang lakukan pendalaman alur di jalur masuk pelabuhan sedalam 9,5 sampai 10 meter. Hal ini dilakukan karena akan lebih banyak kapal-kapal ukuran besar yang mampir ke Pelabuhan Benoa.

"Pelindo 3 dalam melakukan penataan akan melakukan pelebaran alur di kolam buoy 3 sampai buoy 8. Beberapa karang di jalur masuk pelabuhan sudah dipotong bersamaan dengan kegiatan pendalaman. Yang paling krusial di buoy 1, ada Pulau Serangan dengan karang yang agak menjorok dan itu akan dipotong. Tahun depan, akhir 2012 kapal pesiar ukuran besar akan bisa berlabuh di kolam Pelabuhan benoa,"papar Iwan.

Untuk dermaga pesiar Tanah Ampo di wilayah Kabupaten Karangasem, saat ini juga sudah dilakukan penataan-penataan, seperti menyiapkan rambu-rambu untuk masuk dermaga atau pelabuhan.

"Di sisi pelabuhan sudah disiapkan dermaga apung atau floating jetti dengan alokasi dana Rp 1,5 milyar. Kondisi pelabuhan Tanah Ampo juga masih dalam tahap penataan rencana untuk sarana parkir. Tanah Ampo berpotensi untuk disinggahi kapal sepanjang 200 meter dengan 2000 penumpang. Ini perlu parkir yang bisa menampung 40 buah bus dan akses jalan keluar pelabuhan yang lancar. Disamping itu juga harus ada sistem keamanan pelabuhan sesuai code keamanan pelabuhan internasonal,"jelas Iwan.

Untuk dermaga pesiar Tanah Ampo Karangasem, Pelindo 3 telah memberi saran untuk mengoptimalkan dermaga Tanah ampo. Dengan potensi kapal pesiar yang datang berukuran panjang 200 meter lebih, maka panjang dermaga pesiar Tanah Ampo harus lebih dari 350 meter.   

"Sementara Tanah Ampo belum optimal untuk big cruise (kapal pesiar ukuran besar), Pemkab Karangasem bisa pasarkan dermaga Tanah Ampo untuk small cruise atau yacht," kata Iwan.

Kepala Dinas Perhubungan Bali, Made santha menyatakan, dalam kajian awalnya, pembangunan dermaga Tanah Ampo konsepnya mempunyai panjang dermaga 150 meter. Namun melihat perkembangan industri pariwisata melalui laut, dimana kapal pesiar yang akan singgah di Bali mempunyai panjang di atas 200 meter, maka perlu ada pemikiran ulang terkait pembangunan dermaga Tanah Ampo.

"Kapal yang akan nyandar di Bali tahun 2011 ini ada 38 buah kapal pesiar, dengan panjang rata-rata di atas 200 meter. Perlu ada pemikiran ulang terkait pembangunan dermaga di Tanah Ampo. Tim terpadu di daerah (Bali) sudah sampaikan kondisi ini ke pusat. Di Kementrian Perhubungan sudah dibahas untuk diperpanjang satu segmen lagi agar Tanah Ampo memiliki dermaga 225 meter, syukur-syukur bisa diperpanjang dua kali dari yang ada sekarang, sehingga kapal pesiar ukuran besar bisa nyandar di Dermaga Tanah Ampo," papar Santha, di Benoa, Denpasar, Minggu (11/09/2011) lalu.

Sementara pelabuhan Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng, Bali bagian utara lebih dinamis karena merupakan pelabuhan alam.

 



"Potensi Bali Utara lebih bergairah. Pelabuhan Celukan Bawang Buleleng sudah siap jika ada kapal pesiar yang datang. Tapi semua ini tergantung agen cruise di Indonesia, tergantung penyelenggara tur atau perjalanan wisata. Juga perlu ada sinergi antara kementerian budpar dan pemprov Bali untuk tawarkan potensi wisata bahari di Bali utara. Intinya kegiatan embarkasi maupun debarkasi di Pelabuhan Celukan Bawang Buleleng sudah sangat siap," kata Iwan Sabatini. 




 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami