search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BIP Serap Ribuan Tenaga Kerja Lokal
Selasa, 1 November 2011, 08:46 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

 Pembangunan Bali International Park (BIP) atau Taman Internasional Bali yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanakan KTT APEC 2013 belakangan ini ditentang sekelompok orang di Bali. Namun di wilayah proyek ini akan dibangun, yakni di Kelurahan Jimbaran, Kabupaten Badung, warga setempat malah menginginkan agar BIP segera dibangun karena akan menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

Hal ini disampaikan beberapa Kepala Lingkungan (Kaling) dan warga di wilayah Kelurahan Jimbaran, belum lama ini (27/10/2011), di Kantor Lurah Jimbaran.

Kepala Lingkungan Taman Griya, Ketut Sudiarsa berharap proyek yang butuh tenaga kerja banyak ini bisa segera terealisasi.

"Proyek ini cukup prestisius, masyarakat Jimbaran pasti mendukung proyek ini,"ujarnya.

Sampai saat ini, kata Sudiarsa, tidak ada warga Jimbaran yang menolak proyek BIP.  Warga yang  mengatasnamakan petani yang tidak setuju proyek BIP, setelah ditelusuri ternyata bukan warga Jimbaran,  yang menggerakkannya  pun ternyata bukan warga Jimbaran.

Sekretaris Forum Lingkungan Kelurahan Jimbaran, Made Budiarta, yang juga kepala Lingkungan Menega, menyatakan, terkait pembangunan BIP, secara umum masyarakat Jimbaran tidak ada yang keberatan dengan dibangunnya BIP.

" Kami masyarakat Jimbaran mendukung proyek BIP karena ke depan masyarakat Jimbaran akan mendapatkan manfaatnya," tegasnya.

Kepala Lingkungan Ubung Jimbaran, Wayan Benkur menyatakan, secara umum kepala lingkungan di wilayah Kelurahan Jimbaran sudah membuat kesepakatan untuk memberi dukungan moral.

"Kalau proyek ini jalan, akan menyerap sangat banyak tenaga kerja. BIP adalah proyek untuk kepentingan Bangsa dan Negara melalui APEC 2013, sudah ada Keppresnya, Gubernur juga sudah memberikan ijin. Kami warga Jimbaran akan sangat bangga, bangga para pemimpin dunia akan injakkan kakinya di wilayah Jimbaran. Terlebih lagi di BIP ini akan dibangun 21 Rumah Kepala Negara berarti Para Presiden dunia akan bermalam di desa kami. Jadi kami sangat berharap agar proyek BIP segera dilaksanakan," ujarnya.

Kepala Lingkungan Buana Gubug, yang juga mantan petani setempat, I Wayan Sukamta mengatakan, pada dasarnya masyarakat di wilayah Jimbaran tidak ada yang menolak proyek BIP, semua berharap agar proyek itu jalan karena akan membuka banyak lapangan pekerjaan dan memberdayakan masyarakat lokal.

"Lahan yang akan digunakan untuk membangun BIP dulunya merupakan lahan tadah hujan yang gersang dan tandus serta tidak produktif bagi pertanian. Saya sendiri dulu merupakan petani di sana dan tahu betul kondisi tanahnya yang memang tidak produktif bagi tanaman pertanian. Jadi dengan adanya Kawasan Wisata Terpadu bertaraf Internasional seperti BIP akan sangat memberi manfaat positif terutama dari segi ekonomi bagi warga sekitarnya,"ujarnya.
 
Hal senada juga disampaikan salah seorang petani setempat bernama Made Sukra yang tinggal di Lingkungan Kalang Anyar Jimbaran. Ia mendukung BIP dibangun di atas lahan yang ada saat ini, karena itu merupakan lahan tandus yang tidak produktif.  
 
“Lahan di daerah ini (lokasi BIP akan dibangun) merupakan lahan pertanian tadah hujan yang gersang.  Di bawah tanah itu batu kapur, jadi tidak bisa tanam apa-apa kecuali kacang-kacangan atau rumput untuk makanan sapi,” jelasnya.
 
Sukra berharap proyek BIP bisa segera dibangun agar bisa bermanfaat bagi warga sekitarnya.
 
“Saya sudah bicara dengan warga di sini, dengan dibangunnya BIP harapan para semeton sebagian besar adalah agar anak kami polih mekuli (bisa mendapat pekerjaan). Anak kami bisa bekerja dan cucu-cucu kami bisa melanjutkan sekolah dari hasil kerja orang tuanya,” ujarnya. (dev)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami