search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
20 Hektar Kebun Jati Ludes Terbakar
Jumat, 28 September 2012, 21:48 WITA Follow
image

kabarbuleleng.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sekitar 20 hektar kebun jati di wilayah Desa Dencarik, Temukus, dan Cempaga, Jumat siang ludes dilahap api. Api dengan cepat merambat ke seluruh wilayah perkebunan yang dipenuhi rumput kering, ilalang, dan semak belukar.

Informasi di sekitar lokasi kebakaran menyebutkan, tidak ada yang mengetahui secara persis munculnya titik api pertama. Api tiba-tiba saja sudah membesar di Desa Temukus dan menghanguskan perkebunan jati milik Nyoman Rana, Made Suda, Ketut Pondana, dan Ketut Sukarna.

" Lokasi kebakaran yang mengakibatkan ludesnya perkebunan jati itu berada di perbatasan Desa Dencarik dan Desa Temukus. Sejauh ini kita belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut. Kita juga mengalami kesulitan dalam melakukan penanggulangan kebakaran tersebut. Lokasi kebakaran berada di lokasi yang terjal dan tidak dapat dilintasi kendaraan bermotor,” ungkap Camat Banjar, Gusti Ngurah Nuradi, di Buleleng (28/9/2012). Upaya pemadaman api menjadi sulit karena lokasi kebakaran berada di perbukitan yang terjal serta lembah yang dipenuhi dengan semak-semak kering.

 

 

" Mobil pemadam tidak bisa menjangkau lokasi. BPBD Buleleng meminta bantuan petugas polisi hutan untuk memadamkan api termasuk melibatkan para sukarelawan dan masyarakat untuk melakukan penanganan secara manual. Masih terlihat sejumlah titik api di beberapa lokasi,” papar  Kepala BPBD Buleleng, Putu Dana .

“ Penyebab kebakaran sementara diduga akibat cuaca yang panas dan diduga terjadi gesekan-gesekan pada ranting yang menimbulkan percikan api,” jelas Kapolsek Banjar, AKP Nyoman Supardi Mara Putra. Hingga Jumat sore, Tim BPBD Kabupaten Buleleng bersama TNI dan Polri serta Sularelawan dan sejumlah masyarakat masih melakukan upaya penangulangan secara manual.

Sejumlah titik api baru kembali muncul di beberapa ketinggian perbukitan yang sulit dijangkau. Api diperkirakan akan terus menjalar akibat hembusan angin
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami