search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Koalisi Gerak Cepat, PDIP Masih Pilih Kader Terbaik
Sabtu, 19 Januari 2013, 09:35 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali Mei 2013, koalisi partai yang tergabung dalam Koalisi Bali Bersatu bergerak cepat dengan menentukan Mangku Pastika sebagai calon Gubernur. Sementara PDIP bersikap lebih hati-hati dengan dalih masih menyeleksi kader terbaik.

Peta pertarungan politik dalam Pemilihan Gubernur Bali bulan Mei 2013 kini semakin jelas. Koalisi Bali Bersatu (KBB) bergerak cepat dengan memastikan akan mengusung figur Made Mangku Pastika dalam pemilihan Gubernur Bali Mei 2013 mendatang.

"Ya, kita sudah pasti akan mengusung Pak Mangku Pastika sebagai calon Gubernur dari koalisi yang kita sebut Koalisi Bali Bersatu, sudah pasti kita tidak akan mengusung calon yang lainnya," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta, di Denpasar, Kamis (3/1/2013).

Dukungan untuk Made Mangku Pastika ini, jelas Mudarta, merupakan hasil kesepakatan dalam pertemuan lima ketua DPD Partai di jalan Waribang Denpasar beberapa waktu lalu. Saat itu lima pimpinan partai di Bali yakni partai Demokrat, Golkar, Gerindra, Hanura, dan PAN, hadir dan sepakat untuk mengusung Pastika.

"Ketua DPD nya hadir semua dan  sepakat untuk mengusung Mangku Pastika. Kesepakatan ini selanjutnya akan disampaikan ke DPP masing-masing. nanti surat sakti (rekomendasi) datangnya dari pimpinan (partai) pusat. Koalisi ini juga sudah menjalin komunikasi dengan Ical (Aburizal Bakri), Wiranto, dan pimpinan partai lainnya di DPP. Semuanya sudah ada lampu hijau, tinggal gerakan formalnya aja," jelas Mudarta. Dengan adanya kesepakatan dari koalisi partai untuk 'mengunci' Pastika sebagai jagonya, kini partai koalisi tinggal menunggu waktu untuk menuangkan hasil kesepakatan koalisi ini dalam sebuah ikatan resmi.

Selain sudah menentukan Mangku Pastika sebagai calon Gubernur, kubu Mangku Pastika juga sudah bergerak cepat menentukan calon Wakil Gubernur Bali yang akan mendampingi Pastika. Jajaran DPD Partai Golkar sebagai bagian dari koalisi misalnya, telah resmi mengusulkan Wakil Bupati Badung, I Ketut Sudikerta sebagai calon wakil gubernur Made Mangku Pastika. Sudikerta dipilih mendampingi Pastika, sebagai bagian dari strategi untuk memenangkan Pilgub Bali 15 Mei 2013.

"Dipilihnya Sudikerta merupakan bagian dari strategi pemenangan Pilkada Bali. Pastika mewakili masyarakat Bali utara, sementara Sudikerta memiliki basis kuat di Bali selatan. Pilgub ini benteng terakhir kami, kami tidak ingin kalah," ujar Ketua Tim Pemenangan Pilkada DPD Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, di kantor Golkar Bali, Jalan Surapati, Denpasar, Sabtu (19/1/2013).

Ketut Sudikerta merupakan Ketua DPD Partai Golkar Bali. Golkar mendapat kompensasi sebagai wakil gubernur karena Mangku Pastika maju melalui kendaraan Partai Demokrat yang telah menjalin koalisi bersama tujuh partai lainnya.

Koalisi Partai bergerak cepat, sebaliknya PDIP gerakannya relatif lebih slow. Hingga saat ini PDIP belum mengumumkan secara resmi siapa jago yang akan diusungnya dalam Pilgub Bali mendatang. Meski sempat muncul nama paket Puspayoga-Urip, namun hal ini belum secara resmi disampaikan pihak pengurus DPD PDIP Bali. Belakangan bahkan muncul wacana paket Puspayoga-Agus Suradnyana yang disebut-sebut akan maju dalam pertarungan Pilgub Bali Mei 2013.

Wakil Ketua DPD PDIP yang juga Juru Bicara DPD PDIP Bali, Nyoman 'Punglik' Sudiantara, membantah lambannya rekomendasi yang turun akibat terjadinya krisis kader pemimpin di tubuh PDIP Bali. Rekomendasi untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur Bali, hingga kini masih digodok di tingkat DPP.

"Kita tidak terima jika PDIP Bali disebut krisis kader. Buktinya dari 9 kabupaten dan kota di Bali, 7 yang menang dalam pemilihan bupati dan walikota, ini bukti kami mampu, sehingga jangan ada image PDIP tidak punya kader,"jelasnya. Sementara terkait rekomendasi, kata Punglik, merupakan kewenangan dari DPP. Pihak DPD PDIP Bali hanya bertugas melakukan penjaringan calon.

"Persoalan paket siapa yang akan muncul nanti, sepenuhnya merupakan kewenangan DPP (PDIP), ini hanya soal menghitung hari. Jadi kalau ditanya soal rekomendasi, kita sama sekali tidak tahu rekomendasi, itu wewenang penuh DPP. Kita tidak tahu apakah Pastika masih ada atau tidak dalam rekomendasi. Yang jelas DPP PDIP kini masih menyeleksi kader-kader terbaiknya," imbuh Punglik saat bertemu wartawan, di Puri Satria Denpasar, Jumat (18/1/2013).

Reporter: bbn/litbang



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami