Cikal Bakal Sanur XX Sejak Tahun 1948
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tokoh masyarakat Sanur yang juga Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali, I Made Arjaya, mengatakan sejarah munculnya lokasi praktek pelacuran di kawasan Sanur dimulai sejak tahun 1948.
“ Sudah ada sejak tahun 1948 an di kawasan Semawang, dulu di sana ada wisma bahari. Kalau dulu istilahnya WTS itu penayang, banyak juga yang warga kita sendiri, dari daerah pesisir Bali “, ungkapnya tanpa merinci daerah yang dimaksud.
Selanjutnya, dalam perkembangan waktu aktifitas tersebut tetap berlangsung hingga sekarang. Hanya satu lokasi di Danau Tempe yang jelas tersisa. Berkembangnya hotel-hotel tahun 1970 dan 1980, kemudian mempersempit pertumbuhan praktek prostitusi ini.
“ Kita menolak lokalisasi, pro dan kontra akan tetap ada. Sempat kita agak keras, dulu kita tangkepin, masukin panti rehabilitasi, tapi itu tidak mempan juga. Tapi sekarang faktor ekonomi lebih memberikan prospek persaingan, jadi mereka kalah bersaing, makin menyempit. Kalau dulu sangat tinggi potensinya. “, imbuhnya.
Sekarang secara kontinyu, petugas dari Dinas Trantib juga setiap saat melaksanakan pengendalian ketertiban lokasi esek-esek di Sanur.
“ Jadi sudah signifikan penurunannya, kita lawan dari sisi ekonominya, dari pengembangan alih fungsi villa serta tempat wisata “, pungkasnya
Sementara praktisi pariwisata, dan juga pengusaha yang membangun unit usaha di bidang parwisata di kawasan Sanur, berharap praktek macam ini harus tetap ada kontrol dari pemerintah daerah, desa adat, dan aparat keamanan.
“ Kalau bisa harus dibatasi dan dikontrol dengan baik. Jangan dikasi merajalela seenakanya, karena ini bisnis gampang dan bisnis nikmat, biar tidak generasi muda kena dampaknya. Peranan masyarakat sangat penting, harus ada kaitan antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak keamanan. Investasi kita ada pada generasi muda ”, ujar pelaku pariwisata Bali, Ida Bagus Lolec.
Reporter: bbn/tim