Kenaikan BBM Untuk Ketahanan Energi Nasional
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa menegaskan bahwa kebijakan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah bertujuan bukan hanya soal ketahanan fiskal, namun juga untuk ketahanan energi nasional.
Hatta mengaku saat ini cadangan energi Indonesia sangat rendah dan menghawatirkan.
"Ketahanan energi kita saat ini sudah rendah. Seandainya terjadi perang, kita hanya memiliki cadangan energi untuk 20 hari," ujar Hatta, ketika menjadi pembicara di
salah satu sesi pada Pertemuan Puncak Forum Pemimpin Redaksi se-Indonesiadi Nusa Dua, Bali, Kamis (13/6/2013).
Hatta menegaskan kembali jika pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi maka bukan berarti perekonomian Indonesia akan langsung kolaps. Namun, Hatta mengaku ada hal besar lain yang harus dipikirkan terkait ketahanan energi.
"Kita harus mengelola pasokan dan permintaan energi dalam negeri. Kita saat ini sudah bukan negara pengekspor minyak, melainkan sudah menjadi negara pengimpor," jelasnya.
Sementara, Menteri ESDM Jero Wacik yang juga menjadi pembicara menambahkan bahwa energi baru terbarukan akan menjadi prioritas dalam kebijakan energi Indonesia 2025, selain pengembangan gas dan batu bara sebagai sumber energi.
"Apakah mungkin Indonesia mengembangkan energi baru terbarukan? Sangat mungkin. Indonesia memiliki potensi beberapa energi baru terbarukan," ucapnya optimis.
Menurut Wacik, salah satu potensi energi baru terbarukan adalah geothermal. Ia mengaku, Indonesia saat ini memiliki potensi geothermal 40 persen dari seluruh total potensi geothermal dunia.
Reporter: bbn/net