search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PDIP: Mega-Jokowi, Alternatif Pilpres 2014
Senin, 9 Desember 2013, 21:44 WITA Follow
image

inilah.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. PDI Perjuangan telah menyiapkan tiga skenario untuk menetapkan Capres yang akan diusung di Pilpres 2014. Salah satu skenarionya adalah Megawati diduetkan dengan Joko Widodo (Jokowi).

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristianto mengatakan, munculnya skenario untuk menduetkan Megawati dengan Jokowi didasari atas berbagai pertimbangan. Salah satunya berdasarkan hasil survei internal partai.

"Kami melakukan survei internal, termasuk di kalangan social media. Ketika nama pak Jokowi sendiri dimuncukkan, memang elektabilitasnya kuat," ujar Hasto di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013).

Meski elektabilitas Jokowi sangatlah tinggi, namun Jokowi perlu pendamping yang kuat untuk maju di Pilpres 2014.

Sosok tersebut harus memiliki pengalaman yang lebih khususnya di dunia internasional.

"Dari kajian di internal, bu Mega dan Jokowi. Karena melihat tantangan berat. Itu termasuk pencermatan social media. Salah satu media online, kami kaji," imbuhnya.

Hasto menilai, sosok Megawati merupakan figur yang tepat untuk menemani Jokowi di Pilpres. Sebab pengalaman Megawati di pemerintahan sudah cukup teruji selama ini.

"Sosok bu Mega tokoh bahwa orang yang dihadapi bangsa sangat berat. Butuh garansi yang melindungi Jokowi terhadap serangan global yang masih ada. Serangan pak SBY dilihat masih kuat, meski ada 60 persen dukungan. Butuh pelindung yaitu bu Mega," ungkapnya.

Meski begitu, PDI Perjuangan tetap membuka peluang berkoalisi dengan parpol lain di Pilpres 2014. Pasalnya partai berlambang kepala banteng ini menyadari pemerintahan kedepan akan kuat jika dibangun secara bersama-sama.

"PDIP malah ini tidak bisa selesikan sendirian, menyadari bahwa masalah bangsa tidak sendiri. PDIP buka ruang kerja sama dengan komponen kekuatan dan kekuatan bangsa lain," tandasnya. [bbn/inilah.com]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami