search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hutan Rusak, Populasi Satwa Liar Menurun
Sabtu, 8 Februari 2014, 19:23 WITA Follow
image

www.p-wec.org/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kerusakan hutan menjadi salah satu penyebab semakin menurunnya jumlah populasi satwa liar di Indonesia. Kerusakan hutan yang menjadi habitat satwa telah menjadi factor penghambat bagi perkembangbiakan satwa di alam liar.

Pimpinan Taman Safari Indonesia Frans Manansang dalam keteranganya usai kegiatan penanaman mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali mencontohkan kerusakan hutan di Sumatera yang menyebabkan penurunan jumlah populasi harimau Sumatera yang kini diperkirakan jumlahnya di alam hanya 250 ekor.

Frans Manansang menegaskan akan sangat sulit untuk mengendalikan penurunan populasi satwa di alam liar jika masih terjadi pembiaran penebangan hutan.

"populasi satwa jelas tidak akan bertambah justru berkurang, karena perambahan hutan kerusakan hutan kan terus, penghijauan baru, kapan besarnya itu pohon kan 10 tahun sampai 15 tahun baru besar, menteri kehutanan tiap hari saya lihat di Koran melakukan penghijauan tapi jangan serimonial saja pak menteri" kata Frans Manansang.

Frans berharap Kementerian Kehutanan pada tahap awal fokus melakukan rehabilitasi terhadap kerusakan hutan yang terjadi di taman nasional yang ada di Indonesia. Hal ini untuk menjaga populasi satwa Indonesia yang kondisinya terancam punah.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami