Koperasi Transportasi Lohjinawi Datangi Bandara Ngurah Rai
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Belum usai persoalan Kejati lakukan penggledahan di kantor PAP I Ngurah Rai, terkait dugaan korupsi dana papan reklame. Kamis sore (11/9), koperasi Trasportasi Lohjinawi bentukan warga Tuban, giliran beramai-ramai gerudug gedung Kantor Angkasa Pura Ngurah Rai.
Kedatangan mereka untuk meminta kejelasan atas perijinan kounter dari carter transpotasi yang sudah lama dilakukan kerjasama dengan pihak angkasa pura. Setelah sebelumnya mereka kecewa, kini dengan berpakaian adat, mereka langsung menemui CO GM PAP I Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Arditha, untuk meminta kejelasan ijin tersebut.
"Kami sebelumnya sudah sempat kemari, namun justru kami mendapat jawaban yang melukai hati kami dari IB Agung Mandala selaku kepala Bagian Komersial PAP I Ngurah Rai, Denpasar," ujar Ketua Koperasi Lohjinawi, Nyoman Sudiana, Kamis 11 September 2014.
Pada kedatangan sebelumnya, mereka awalnya ingin melihat dan ingin mengetahui proses selanjutnya untuk melengkapi masalah perijinan kounter Carter transpotasi mini bus milik Koperasi Lohjinawi. Namun sayang, kepala bagian yang berperan dalam menentukan perijinan ini justru memberikan pernyataan yang menyakitkan dan melukai mereka.
"Kami tidak peduli siapa, mau warga lokal atau dari leluhur mana. Saya sudah biasa menangani hal-hal macam begini," kata Sudiana mengutip ucapan IB Agung Mandala selaku Kepala Bagian kemersial di Bandara Ngurah Rai.
Terkait sikap arogan inilah rombongan koperasi Traspotasi Lohjinawi menemui Ardita dan meminta ketegasan apakah ucapan dari Agung Mandala selaku Kepala Bagian kemersial merupakan komitmen dari PAP I Ngurah Rai atau emosional pribadi. Setelah berbicara selama hampir 2 jam dengan Ardita, pihaknya akhirnya mendapat kepastian dimana Ardita berjanji untuk menyelesaikan persoalan ijin dari Lohjinawi.
"Jujur ya, bapak GM lebih bijak dan membuat kami tenang. Sayang sikap bijak pimpinan tidak diikuti bawahannya.
Bapak GM Ardhita bahkan memberikan arahan kepada kami untuk kemana langkah kami selanjutnya dalam masalah perijinan yang sudah kami bina sejak puluhan tahun dengan pihak bandara," pungkas Sudiana.
Reporter: bbn/rob