search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Siswa SD Korban Pencabulan Dibawa Kabur Mucikari
Rabu, 28 Januari 2015, 20:50 WITA Follow
image

bbn/net/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Seorang wanita yang diduga berprofesi sebagai mucikari, membawa kabur seorang pelajar SD kelas V asal Selemadeg Timur, berinsial AR (11). Tragisnya, siswa SD yang dibawa kabur masih menjalani massa pemulihan, setelah menjadi korban pencabulan seorang pemuda.

AR yang dititipkan sekolah di SD  Dauh Peken dijemput oleh seorang mucikari, Senin (26/1/2015) pagi. Hingga Rabu (28/1)  AR tidak berada di rumahnya. Saat dijemput, kepada pihak sekolah AR mengaku yang menjemput ibu kandungnya untuk diajak pulang kampung  ke Selemadeg Timur karena ada upacara agama.

Ni Made Arlini yang menjadi ibu binaan AR, Rabu ( 28/1) mengatakan, saat anak asuhnya AR dijemput seorang wanita di sekolah SD Dauh Peken, Senin pagi (26/1), ia sedang mengantar suaminya berobat di rumah sakit.  Saat masih di rumah sakit ia menerima laporan, bahwa sekitar pukul 10.00 Wita, ada seorang wanita berumur sekitar 30 tahunan datang ke sekolah menemui AR. Wanita itu  mengaku orang tuanya. 

Mereka kemudian pamitan pada kepala sekolah dengan alasan ada upacara tiga bulanan di kampungnya di Selemadeg Timur.  Bahkan AR mengaku kalau perempuan yang menjemputnya itu adalah orang tua atau walinya. Kepala Sekolah SD Dauh Peken, tempat AR dititipkaan tidak tahu wajah ibu AR dan memberiakn ia izin pulang. 

“Ada seorang perempuan mengaku walinya menjemput AR di sekolah. Perempuan itu menyebut ada upacara di kampungnya,” jelas  Ni Made Arlini. 

Ketua LSM Kunti Bakti ini menambahkan, setelah dicek Selasa (27/1) ternyata  ternyata AR tidak pulang.  Hal ini membuatnya kelimpungan. “Saya informasikan keberadaan AR kepada orang tuanya,” jelas Arlini. 

Orang tua AR sudah melaporkan hal itu ke Polres. “Saya menduga AR dijemput oleh mucikari,” jelas Arlini yang kerap disapa Bu Mangku ini.  Selama menjalani massa pemulihan setelah dibawa lari oleh seorang pemuda, AR kerap meminjam HP milik cucu Bu Mangku.

“AS anak ini canggih, bawa HP milik cucu saya dan kartunya diganti. Dia komunikasi dengan perempuan tersebut dengan HP. Saya duga ini adalah jaringan mucikari, karena tahu AR sedang bermasalah,” sebutnya.   Bu Mangku berharap kasus ini dapat  diungkap dan dituntaskan. 

Pihaknya juga melakukan pelacakan nomor telpon yang dipakai AR. “Setelah dilacak, hari Selasa (27/1) AR berada di wilayah Peguyangan, Denpasar. Setelah itu hpnya tidak aktif lagi,” jelas Bu Mangku. Pihaknya berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus ini.

Wakapolres Tabanan Kompol Putu Deddy Ujiana seizi Kapolres AKBP  I Komang Suartana membenarkan adanya  laporan AR kabur dengan seorang wanita  yang tidak diketahui identiitasnya. 

“Kami masih melakukan penyelidikan, apakah AR kabur atau diculik,”jelas Kompol Deddy.   Pihaknya juga berusaha menelusuri jejak AR melalui nomor HPnya.

Sebelum dibina oleh Bu Mangku, AR adalah korban pencabulan yang dilakukan Kodok asal Belimbing, Kecamatan Pupuan. AR mengaku digagahi sebanyak 8 kali oleh Kodok. 

Kasus ini dilaporkan orang tua AR ke Polisi. Kasus tersebut kemudian ditangani Unit PPA Reskrim Polres Tabanan. Belum kasus pertama selesai, AR dititipkan di LSM Kunti Bakti untuk dibina.  Namun Senin (26/1) AR keburu kabur dari sekolah SD tempat ia dititipkan menimba ilmu.

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami