Kerusuhan Sepakbola di Kairo, 40 Tewas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Sedikitnya 40 orang tewas akibat berdesakan di stadion, setelah polisi bentrok dengan fans sepakbola dan menembakan gas air mata ke kerumunan yang menyerbu gerbang stadion sepakbola, Minggu (8/2/2015).
Pihak keamanan Mesir semula menyebut korban tewas 22 orang. Laporan dari rumah sakit lokal, dan Al Ahram Online, mengatakan korban tewas mencapai 30 orang.
Kantor berita MENA memberitakan seluruh mayat dipindahken ke kamar jenazah RS Kairo. Lebih 25 orang terluka, dan masih dirawat.
Kabar terbaru yang dilansir Aljazeera menyebutkan sepuluh korban luka menemui ajalnya di rumah sakit, dan menambah jumlah korban tewas menjadi 40. Situs lain memperkirakan korban masih akan terus bertambah, karena beberapa korban luka dalam keadaan kritis. "Mereka meninggal akibat mati lemas dan terinjak setelah gas air mata dilepaskan," ujar salah satu sumber di RS Ahli Bank, yang menerima 14 mayat.
Pemerintah Mesir menghentikan Liga Primer Mesir untuk jangka waktu tak terbatas. Pemerintah juga menyalahkan fans, yang gagal mematuhi prosedur keselamatan dan kerap memaksa jalan kaki ke stadion.
Ksatria Putih, kelompok fans ultras Zamalek SC, mungkin yang paling brutal. Mereka memprovokasi bentrok fisik dengan kepolisian Mesir ketika mencoba menghadiri pertandingan tanpa tiket.
Mereka mencoba menerobos gerbang stadion, tapi tertahan polisi. Mereka terus memaksa, sampai akhirnya polisi melepas gas air mata.
"Fans Zemalek mencoba masuk stadion, dan merusak properti publik. Kami harus mencegah mereka, karena mereka akan melakukan pengrusakan di dalam stadion," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Ini bukan kerusuhan sepakbola terburuk yang pernah terjadi di Mesir. Tahun 2012, 72 orang tewas dan 500 lainnya luka-luka dalam kerusuhan di Stadion Port Said. Pemerintah Mesir melarang pertandingan sepakbola disaksikan penonton, dan larangan itu secara resmi berakhir pekan ini.
Reporter: bbn/net