search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
11 Perempuan Pekerja Kafe di Soka Terjaring Razia
Jumat, 13 Maret 2015, 00:00 WITA Follow
image

beritabalicom/donny

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Sebanyak 11 perempuan pekerja kafe atau yang sering disebut cewek kafe terajring razia dalam operasi kependudukan di malam Valentine, Sabtu (14/2/2015).

11 perempuan pekerja kafe tersebut diciduk dari sejumlah kafe yang berada di wilayah Kecamatan Selemadeg. Mereka yang sebagian berasar dari Pulau Jawa terjaring karena mengantongi identitas palsu.

Razia duktang tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Tabanan, Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan (Capilduk), jajaran Polres Tabanan dan Kodim/1619Tabanan, serta Jajaran Polsek Selemadeg dan Perbekel Antap, malam itu diduga bocor. Dari beberapa kafe dan warung yang diduga banyak pendatangnya, saat disidak tampak sepi.

Sebelum bergerak ke lokasi Kasat Pol-PP Tabanan I Wayan Sarba sempat memberikan pengarahan. Secara singkat Sarba meminta kepada tim yang akan melakukan Razia untuk tegas namun tetap santun dan tetap jaga etika supaya tidak bertindak arogan. 

“Ini adalah sifatnya rahasia, razia di hari kedua ini akan kita lakukan di daerah Selemadeg,”jelas mantan Kabaghumas Tabanan ini.

Sementara itu di kesempatan yang sama, Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa yang langsung meluncur ke lokasi warung remang-remang yang berada di pantai Soka mendahului tim sempat kecewa. Karena informasi ini kemungkinan bocor, menyebabkan kebanyakan pengelola warung mengamankan asetnya. Ketika tim datang, kebanyakkan cafe tidak beroperasi.

Selain itu, Sekda Wirna mengingatkan agar kegiatan razia dijadikan momen pembinaan. Karena dengan adanya warung ini memungkinkan penyakit yang tidak kita inginkan bisa terjadi. 

"Cegah sedini mungkin agar tidak terus berkembang pesat mengingat ini sangat merugikan masyarakat dan hanya menguntungkan segelintir pihak," tandasnya.

Dia juga mengatakan, ini berawal dari warung kecil kemudian menjadi cafe. Dan hampir semua warung tidak mengantongi ijin usaha. Perarem (peraturan desa adat) sudah tidah mempan sehingga diperlukan ketegasan dari penegak hukum.  "Kita akan rumuskan strategi baru, agar apa yang menjadi keluhan masyarakat bisa segera teratasi," jelas Sekda asal Soka ini .

Sementara untuk hasil operasi, 11 orang diamankan dari 3 (tiga) lokasi warung. Yang keseluruhan adalah cewek penghibur berasal dari luar Bali. Kebanyakkan dari mereka membawa identitas palsu dan tanpa dilengkapi Kipem.

Sementara itu malam sebelumnya Jumat (13/2/2015) opeprasi duktang juga digelar di Kecamatan Tabanan. Dalam operasi tersebut 152 duktang dijaring karena tidak mengantongi identitas, ada juga yang masa berlaku Kipem-nya sudah berakhir.

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami