search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
4 Km Jalan ke Tibu Dalem Pujungan Rusak, Jembatan “Ganjih“
Selasa, 24 Maret 2015, 07:03 WITA Follow
image

beritabali.com/nod

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Sepanjang 4 Kilometer jalan menuju Banjar Tibu Dalem, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan  kondisinya rusak parah. Selain kerusakan jalan, jembatan yang merupakan satu-satunya akes masyarakat Banjar Tibu Dalem, berhubungan dengan desa lainya, kondisinya sangat memprihatinkan.

Jembatan sepanjang 10 meter dengan lebar 3 meter tersebut nyaris berlubang. Lapisan aspal yang membalut jalan jembatan itu mengelupas. Bahkan kayu penyangga di bagian tepi dan tengahnya tampak mengangga. Kondisi tersebut membuat sekit 250 KK di Banjar Tibu Dalem was-was. Mereka pun berhati-hati ketika melintasi jembatan yang berada di atas jurang sedalam 10 meter tersebut.
 
Selain berhati-hati melewati jembatan dan jalan yang rusak. Sebagian besar masyarakat petani di Tibu Dalem harus menanggung biaya transportrasi yang tinggi untuk mengangkut hasil pertanianya. Mereka menyewa tukang ojek membawa hasil pertanian, sekali ojek ongkos yang dikeluarkan sebesar Rp 50 ribu. Jasa tukang ojek digunakan karena bagai petani kecil tidak sanggup menyewa truk maupun mobil bak terbuka. Ongkos truk sangat mahal karena dipengaruhi kondisi jalan yang rusak.
Selain ongkos ojek yang tinggi, harga bahan bangunan yang dibeli oleh masyarakat Tibu Dalem dari Desa Pujungan dikenai ongkos kirim yang cukup mahal. “Kalau harga bahan bangunan sekitar Rp 2 Juta. Maka ongkos angkut barang tersebut sampai Rp 500 ribu,” jelas I Wayan Purwa Astka  warga banjar Tibu Dalem.
Ia berharap, pemerintah daerah memperhatikan jalan rusak menuju Banjar Tibu Dalem, Desa Pujungan. “Satu-satunya akses jalan yang kami miliki  rusak. Dan kami berharap ada perbaikan dari pemerintah,” tandasnya.

Dijelaskanya, untuk jembatan sudah pernah diperbaiki 3 bulan lalu oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan. Pengerjaanya dilakukan masyarakat setempat dengan borongan.  Dengan mengganti besi batangan yang patah sekitar 1,5 meter dan memasang sejumlah kayu. Namun perbaikan itu dirasakanya belum cukup. Karena kondisi jembatan tersebut masih labil.

“Kami rasakan perbaikan jembatan tersebut hanya untuk sementara dan  masyarakat masih was-was melintas,” tandasnya. Ia berharap jembatan tersebut mendapatkan bantuan perbaikan secara permanen. Karena kayu yang dipasang untuk menutupi lubang tidak bertahan lama ketika terus digujur hujan deras. “Besar harapan kami jembatan yang merupakan satu-satuny akses keluar bagi warga kami  mendapatkan perbaikan secara permanen,” pungkasnya penuh harap.

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami