search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wagub Sudikerta Optimis Bisa Tuntaskan Konflik GWK
Senin, 29 Juni 2015, 07:40 WITA Follow
image

beritabali.com/file

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com, Jembrana. Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta mengaku optimis bisa menyelesaikan persoalan panjang yang terjadi di obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), antara PT GAIN selaku pihak Pengelola GWK dengan Perkumpulan Pemilik Toko Plaza Amata (PPTPA).
 
Mantan Wakil Bupati Badung dua periode itu meyakini dirinya mampu mendamaikan persoalan yang selama 13 tahun tidak mampu mencarikan titik temu.
 
"Saya yakin persoalan itu selesai dengan damai. Tapi harus pelan-pelan. Jadi harus bersabar, jangan ada yang kaku," kata Sudikerta seusai menggelar sidak persiapan mudik lebaran di Jembrana, Minggu (28/6/2015).
 
Ketua DPD Partai Golkar Bali ini juga berjanji akses jalan yang dikeluhkan oleh pihak pemilik pertokoan Plaza Amata sudah dipastikan bisa terwujud. Sehingga, menurutnya tinggal menunggu komitmen dari pihak MMI (Multi Matra Indonesia) sebagai pengelola GWK sebelum kini dikuasai PT GAIN.
 
"Akses jalan yang diributkan itu harus dibuka. Akses itu yang mereka butuhkan. PT MMI sudah saya panggil untuk menjelaskan persoalan ini. Saya sudah hubungi beberapa waktu lalu," ungkapnya.
 
Terkait tembok pembatas tanah yang mengelilingi pertokoan Plaza Amata, Sudikerta menuturkan jika GWK dari dulu bukan merupakan perumahan atau pengembang. Namun adalah Kawasan Pariwisata Budaya, Karena izin yang dikeluarkan oleh Gubernur sebelum Mangku Pastika merupakan izin Kawasan Pariwisata Budaya. Meski begitu, Sudikerta berpendapat jika tembok pembatas itu tidak boleh terlalu tinggi karena berada dalam satu kawasan.
 
"Izinnya Kawasan Pariwisata Budaya dari Gubernur sebelumnya. Jadinya tidak ada fasilitas untuk pengembang. Karena itu harus pelan-pelan kita selesaikan dan jangan sampai semua pihak kaku. Nantinya, tembok boleh-boleh saja sebagai pembatas, namun jangan terlalu tinggi. Satu meterlah paling bagus jangan tinggi seperti itu," tegasnya.
 
 
Dalam setiap kesempatan, Perhimpunan Pemilik Toko Plasa Amata (PPTPA) meminta pemerintah terutama Wagub Sudikerta segera menyelesaikan persoalan tersebut. Sebelumnya dalam mediasi, pada Jumat (26/6) lalu sudah sepakat akan menyelesaikan persoalan di GWK dengan pertemuan kembali, pada Senin (29/6) ini.
 
Namun, karena kesibukan Wagub Sudikerta bertepatan dengan kegiatan ke masyarakat pada hari Purnama, sehingga mediasi lanjutan yang dijanjikan Wagub Sudikerta akhirnya diundur kembali.
 
"Pertemuan Senin malam terpaksa saya undur. Karena besok banyak undangan di masyarakat yang sudah terjadwal. Mungkin hari Rabu depan kita pertemukan mereka. Saya sudah hubungi baik Plaza Amata maupun PT GAIN. Pihak PT MMI malam lalu juga sudah saya telpon," pungkasnya.[bbn/dws]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami