search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lomba Tajen Tanpa Judi Digelar di Tabanan
Minggu, 4 Oktober 2015, 19:55 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Dilatarbelakangi kesulitan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah untuk pengembangan ayam aduan, ratusan peternak ayam aduan menggelar lomba tajen tanpa judi.
 
Lomba yang disebut “cock fighting derby continental” ini sudah pernah digelar sebelumnya di Gianyar, Denpasar, Kelungkung. Lomba yang ke-12 kalinya digelar di Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Minggu (4/10/2015).
 
Agus Andika, panitia pelaksanaan lomba  tajen tanpa judi menjelaskan, kegiatan itu sifatnya menghidupkan kembali  budaya dan tradisi  “mebombong”. Karena budaya tersebut sudah semakin pudar dengan adanya tajen yang dibarengi judi. 
 
“Salah satu tujuan kegiatan ini adalah kita ingin mengangkat kembali tradisi mebombong,” terangnnya.
 
Dalam tadisi mebombong itu bisa dijadikan ajang tukar pikiran atara sesama peternak atau pemilik ayam. Tanpa diisi dengan judi. Ia menegaskan perbedaan membombong dengan tajen judi adalah mebombong tidaka ada taruhanya. 
 
“Kalau judi tajen ada taruhan uang,” tegasnya.
 
 
Ditambahkanya,  yang juga mendasari digelarnya kegiatan ini adalah susahnya peternak ayam aduan mendapatkan bantuan dari pemerintah. 
 
“Selama ini proposal peternak ayam aduan yang diserahkan ke pemerintah selalu ditolak,” tandasnya. 
 
Ia menduga karena peternak ayam aduan diindikasikan akan dijadikan tajen judi. 
 
“Jadi untuk menghidupkan peternakan ayam aduan, kita gelar acara seperti ini,” tandasnya.  
 
Untuk izin kegiatan juga awalnya sedikit sulit didapat. Setelah dijelaskan kepada aparat keamanan, bahwa mebombong yang digelar tidak diisi judi, maka pihaknya pun diizinkan menggelar kegiatan itu.
 
Untuk pemenang lomba, dikatakanya akan ditentukan melalui media sosial facebook. “Kita akan unggah video mebombong ini ke media sosial facebook. Video yang paling banyak mendapatkan likes akan menjadi pemenangnya,” terangnya.
 
Ada dua katagori ayam membombong yang dilombakan pertama berat ayam 2,6 dan diatas 2,6 kg. 
 
“Kedua katagori ini akan kami unggah ke media sosial masing-masing selam satu minggu. Mana yang mendapatkan likes paling banyak itulah yang menjadi juara,” pungkasnya. [bbn/nod] 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami