search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Serius Garap Desa Wisata, Bupati Suwirta Kunjungi Blimbingsari Jembrana
Selasa, 25 Agustus 2015, 19:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Beritabali.com, Klungkung. Keseriusan Pemkab Klungkung dalam mewujudkan sebuah desa wisata kembali ditunjukkan Bupati Suwirta. Di tengah kesibukannya mengunjungi beberapa sanak saudara yang mengadakan upacara Manusa Yadnya di Kecamatan Melaya, Kab. Jembrana, Bupati Suwirta sempatkan dirinya kunjungi desa wisata Blimbingsari yang terletak di sisi barat pulau Bali, Senin (24/8/2015). 
 
Dalam kunjungan dadakan dan tidak resmi ini bupati Suwirta disambut Perbekel Desa Blimbingsari, I Made John Roni di kantornya.
 
Ketika mulai memasuki wilayah pemukiman desa, Bupati Suwirta nampak takjub dengan asrinya jalan sepanjang pemukiman. Dimana rumput hijau membentang dengan rapi di depan rumah setiap warga.
 
Berdasarkan keterangan Perbekel desa Blimbingsari, I Made John Roni desanya ditetapkan menjadi desa wisata pada tanggal 16 Desember 2011 oleh Gubernur Bali dan diresmikan pada tanggal 25 Desember 2011 oleh Bupati Jembrana.
 
Blimbingsari merupakan salah satu desa yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan. Namun nuansa Bali sangat kental di Desa Blimbingsari ini. Salah satu contoh yaitu sebuah bangunan Gereja yang sangat megah di Banjar Blimbingsari yang dihiasi dengan ornamen ukir-ukiran di setiap sudut gereja sangat mencirikan budaya Bali.
 
Bupati Suwirta pun dibuat terkagum kagum oleh arsitektur gereja yang modern namun dibalut ukiran Bali dan lengkap dengan bale kulkul. Untuk para wisatawan, Blimbingsari menyediakan 85 homestay dengan standar kamar hotel. Kunjungan wisatawan pun tidak kalah banyak dengan wisatawan yang menginap.
 
 
Di desa ini, wisatawan yang berkunjung atau pun menginap bisa melakukan aktivitas seperti work camp, volunteer di panti asuhan, trekking, hiking, snorkeling, mengunjungi Taman Nasional Bali Barat dan langsung berbaur dengan masyarakat setempat.
 
Namun di balik semua kelengkapan sarana fasiliatas Blimbingsari, Bupati Suwirta melihat tidak adanya ciri khas dari desa wisata ini. Tentu beda dengan Desa Kamasan yang juga dirancang sebagai Desa Wisata oleh Pemkab. Klungkung. 
 
“Desa Kamasan yang telah kita rancang menjadi Desa Wisata tentu akan memiliki keunikan kan ciri khas tersendiri jika nantinya sudah diluncurkan. Karena Desa Kamasan memiliki beragam kegiatan seni dan kerajinan yang sudah diakui para penikmat seni,” ujar Bupati Suwirta.
 
Saat ini Pemkab Klungkung melalui Dinas Pariwisata tengah menata sebuah konsep desa wisata yang unik khas Kamasan dan diiharapkan pada tahun 2016 bisa diluncurkan. 
 
“Mulai sekarang kita akan mulai melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada warga desa Kamasan supaya melengkapi rumahnya dengan fasilitas fasilitas pendukung, sehingga layak untuk ditempati para wisatawan,” ujar Bupati asal Ceningan.
 
Berbagai ide juga disampaikan Bupati Suwirta, seperti penyediaan workshop pembuatan lukisan dan kerajinan khas Desa Kamasan serta sanggar tari dan gambelan. Dengan workshop itu, nantinya wisatawan akan diajarkan cara melukis wayang dan kerajinan seni lainnya, serta pengenalan seni tari dan gamelan. Namun tidak hanya fasilitas, Bupati Suwirta juga berharap kwalitas SDM juga akan mendapat perhatian supaya program Desa Wisata dapat berjalan dengan baik.[bbn/rls/*]

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami