search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kini, Koran Charlie Hebdo Menggambar Tuhan
Selasa, 5 Januari 2016, 07:05 WITA Follow
image

bbn/inilah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Koran Charlie Hebdo, mingguan satir Prancis, tidak lagi menggambar Nabi Muhammad, tapi representasi Tuhan.
Memperingati satu tahun serangan ke kantor redaksinya, Charlie Hebdo menerbitkan edisi khusus. Sampul depannya bergambar pria berjanggut, yang disebut representasi Tuhan, dengan Kalashnikov di punggung.
 
Di bawahnya tertera teks; Satu Tahun berlalu; Pembunuh itu masih di luar sana."
 
The Local memberitakan edisi khusus akan dicetak satu juta eksemplar dan mulai bisa dibeli di jalan-jalan Paris dan sejumlah kota di Eropa pada 7 Januari -- tepat satu tahun penyerangan.
 
Cherif dan Said Kouachi menyerbu kantor Charlie Hebdo di Paris, memberondongkan senjata dan menewaskan 12 orang. Delapan dari 12 korban adalah awak redaksi.
 
Sehari setelah serangan, Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) mengklaim bertanggung jawab.
 
Bukan kali pertama Charlie Hebdo mendapat ancaman. Tahun 2006, awal redaksi Charlie Hebdo berada di bawah perlindungan polisi setelah menerbitkan kartun Nabi Muhammad.
 
Edisi khusus Charlie Hebdo juga akan menampilkan koleksi lima kartunis yang tewas dalam serangan 7 Januari 2015 itu, plus kontributor eksternal.
 
Kartunis Laurent Sourisseau, yang mengambil alih pengelolaan Charlie Hebdo, akan menulis editorial berisi kemarahan dan pembelaan terhadap sekularisme.
 
Ia mencela orang-orang yang fanatik brutal terhadap Alquran, dan orang-orang non-Muslim yang berdoa untuk kematian majalah yang berani menertawakan agama.
 
 
Sourisseau, yang punya nama pena Riss, lolos dari maut Kouachi Bersaudara. Ia hanya luka serius, dan dirawat di rumah sakit beberapa bulan.
 
Sebulan sebelum serangan, Charlie Hebdo bertiras 30 ribu. Setelah serangan, manajemen mengeksploitasi penderitaan dengan mencetak jutaan eksemplar untuk dijual ke sekujur Eropa dan benua lain.
Sebanyak 7,5 juta orang membeli Charlie Hebdo. Manajemen juga mengklaim Charlie Hebdo kini memiliki 200 ribu pelanggan baru.

Reporter: bbn/eng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami