search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Selama 20 Tahun 7 KK Warga Baturiti Menunggu Sambungan Listrik PLN
Selasa, 16 Februari 2016, 19:05 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Nasib belum beruntung dialami 7 KK ( kepala keluarga ) di Tempekan Telengis, Banjar Dinas Baturiti Kaja, Desa Baturiti,Kecamatan Kerambitan, Tabanan.
 
Sejak 20 tahun lalu 7 KK tersebut belum mendapatkan aliran listrik PLN Rayon. Hingga kini, untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka harus menempel menyambung tegangan dari listrik milik tetangga.
 
I Wayan Adnyana salah satu warga dari 7 KK di Tempeken Telengis mengaku hingga saat ini belum mendapatkan pelayanan listrik langsung dari PLN. Untuk mendapatkan listrik ia bersama 6 KK lainya harus menempel di tetangga Wayan Kamper. 
 
"Agar dapat listrik , Kami yang berjumlah 7 KK harus menempel di rumah tetangga,”jelasnya.  
 
Ia yang ditunjuk  sebagia koordinator pembayaran listrik tersebut mengatakan pihaknya sudah pernah mengajukan surat agar mendapatkan listrik. Namun surat yang dikirim tahun 2011 lalu itu sudah mendapatkan tanggapan. Namun hanya 35 KK yang mendaptkan listrik. Sedangkan ia bersama 6 KK lainya hingga kini belum mendapatkan listrik PLN Rayon. 
 
"Entah kenapa kami bisa tidak kebagian, padahal jaraknya tidak terlalu jauh dan waktu itu kami pula sudah didata," keluhnya.
 
Tidak itu saja, selama menempel listrik, membayar iuranya juga sangat tinggi, bisa mencapai 200-300 ribu perbulan, dengan kekuatan daya masing-masing per KK 400 volt. 
 
"Katanya biaya beban, membayar mahal, sementara untuk penggunaan tidak terlalu banyak," jelasnya.
 
Dirinya dan warga lainya tersebut sangat mengeluh, sampai saat ini dikatakan ada yang belum membayar karena membayarnya sangat mahal. 
 
"Banyak yang belum bayar karena mahal, saya juga bingung kenapa bayar banyak, setelah ditanyakan katanya biaya beban listrik," jelasnya.
 
Dirinya berharap sebagai ketua yang mewakili teman-temanya untuk bisa mendapatkan pelayanan listrik langsung, supaya tidak menempel pada tetangga, kalau menempel biasanya ongkos tarif bisa lebih tinggi. Bahkan, supaya mendapatkan listrik langsung, dikatakanya kalau membayar berapun pasti akan dibayarkan. 
 
"Minta tolong ya, supaya mendapatkan listrik langsung dari PLN, suapaya bayarnya tidak mahal," akunya.
 
Dilanjutkan, Memang dari awal, semenjak ditinggali sekitar 20 tahun belum mendapatkan pelayanan listrik langsung pada rumah penduduk di wilayah tempekan Telengisan ini, mendapatkan listrik baru tahun 2011. Sempat dulu menggunakan sentir, sampai menggunakan gedset untuk bisa menerangi gelapnya malam. "Inikan baru-baru mendapatkan listrik, kalau dulu nebeng semua di tetangga listrik," jelasnya.
 
Manager PLN Rayon Tabanan, I Made Jiwa mengaku kaget mendengar informasi tidak mendapatkan pelayanan listrik. "Kami akan langsung melakukan pengecekan langsung," ujarnya.
 
Menanggapi hal itu, disampaikan ada dua kemungkinan yang terjadi, yang pertama karena jarak tiang tegangan PLN jauh sehingga memerlukan perluasan, dan yang kedua calon pelanggan meminta permohonan listrik yang bersubsidi dengan kekuatan daya 400-900 volt,
 
namun tidak mencantumkan salah satu ketentuan seperti Kartu Keluarga Sehat (KKS), Kartu Perlindungan Sehat (KPS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Surat keterangan dari TNP2P artinya surat yang menunjukkan keluarga kurang mampu. 
 
 
"Nah dari salah satu ini yang menjadi permasalahanya, misalnya pelanggan mau listrik yang bersubsidi, sedangkan tidak bisa menunjukan kriteria tersebut, mohon maaf itu memang tidak bisa," kilahnya.  

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami