search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tikam Polisi, WN Prancis Amokrane Sabet Tewas Ditembak, Ini Kronologisnya
Senin, 2 Mei 2016, 13:05 WITA Follow
image

bbn/ist/facebook

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Seorang Warga negara Prancis, Amokrane Sabet, tewas setelah diterjang timah panas polisi. Amokrane ditembak setelah melawan petugas dan sempat menikam seorang polisi di bagian leher hingga tewas.
 
Berdasar data yang berhasil dihimpun beritabali.com, kejadian berawal pada Senin  2 Mei 2016 pukul 10.39 wita, saat polisi berusaha melakukan upaya penangkapan terhadap Amokrane Sabet, seorang warga negara Prancis, yang tinggal Br. Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
 
Upaya penangkapan dilakukan karena ada laporan dari masyarakat. Amokrane dilaporkan telah membuat resah masyarakat. Seorang Masyarakat Br. Tegal Gudul bernama Ketut Sudiana, melaporkan adanya pengancaman yang dilakukan oleh Amokrane yang terjadi pada hari Selasa tanggal 5 April 2016 pukil 16.30 Wita, dilaporkan hari Kamis tgl 7 April 2016 pkl 20.45 Wita.
 
Amokrane yang kerap dipanggil Amok juga dilaporkan kerap melakukan upaya intimidasi dan kekacauan di kawasan-kawasan wisata wilayah Badung, khususnya di Kuta Utara.
 
Menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat, pihak Polsek Kuta Utara kemudian melayangkan surat panggilan sebanyak tiga kali namun oleh Amokrane surat panggilan dari penyidik tersebut dirobek dan ia tidak mau menghadap ke Penyidik Reskrim Polsek Kuta Utara.
 
Upaya penangkapan terhadap Amokrane direncanakan dengan cara diborgol yang dilakukan oleh anggota Brimobda Bali dan selanjutnya akan diamankan ke Polda Bali.
 
Sekitar Pukul 11.28 WIta dilakukan negosiasi antara petugas dipimpin Kapolsek dengan penterjemah bernama FILLIP. Namun Amokrane tetap melawan dengan membawa pisau belati menantang petugas untuk berkelahi dan minta ditembak. 
 
Amokrane juga memaki Polisi dan Presiden Jokowi dengan kata-kata kasar yang tidak pantas. Panit penyidik Polsek Kuta Utara kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke udara tiga kali. 
 
Mendengar tembakan polisi, Amokrane menjadi kalap dan mengejar anggota polisi yang ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Seorang anggota polisi yang terjatuh kemudian ditikam di bagian leher hingga tewas.
 
 
Untuk menghindari korban lebih lanjut, Amokrane kemudian ditembak di bagian dada dan kepala hingga tewas di tempat. Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta Ariawan, SH, S.ik, membenarkan peristwa ini."Iya memang benar, nanti info lebih lengkap menyusul, masih kita dalami lebih lanjut,"ujarnya singkat. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami