Pemerhati Sejarah : Stop Renovasi Pura Secara Sembarangan
Kamis, 26 Mei 2016,
11:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Pemerhati sejarah di Bali meminta agar upaya pemugaran pura yang berusia tua dilakukan dengan hati-hati dan tidak sembarangan. Jika dilakukan dengan tidak hati-hati, maka upaya pemugaran pura justru akan merusak bukti sejarah warisan leluhur.
Hal ini disampaikan pemerhati sejarah Bali, Iwan Pranajaya, yang juga Ketua Komunitas Surya Majapahit.
Menurut Iwan, ia prihatin karena belakangan ini sering terjadi pemugaran pura-pura tua di Bali. Pura yang ada sebelumnya dipugar dan diganti dengan bangunan pura yang lebih megah.
Meski sebenarnya bertujuan baik, namun pemugaran pura harus dilakukan dengan hati-hati dan berkonsultasi dengan yang ahli. Yang lebih tepat dilakukan, kata Iwan, adalah restorasi dengan mengembalikan pura ke bentuk aslinya, bukan renovasi menyeluruh dengan merubah bentuk fisik pura.
Terakhir, Iwan menerima laporan adanya pemugaran sebuah Pura yang cukup tua di wilayah Biaung, Denpasar Timur.
"Yang memugar pura itu apa mengerti arti pura yang sesungguhnya ? Kalau pura lama itu dipugar dan diganti, tentunya nilai yang hilang pun sangat luar biasa banyak, yakni nilai sejarah agama, seni dan budaya jelas lenyap. Tinggal menunggu menyesal saja nantinya bagi yang merubah pura seenaknya,"ujar Iwan, di Denpasar (26/5/2016).
Ribuan Pura di Bali Merupakan Data Base Sejarah
Menurut Iwan, pemugaran pura di Bali tidak boleh dilakukan sembarangan karena ribuan Pura yang ada di Bali ternyata tak hanya berfungsi sebagai tempat persembahyangan umat Hindu. Ribuan pura yang tersebar di seluruh Bali, ternyata juga menjadi data base atau pusat data sejarah Bali di masa lalu.
Iwan Pranajaya mengatakan, pura selain sebagai tempat bersembahyang umat Hindu, juga merupakan database atau pusat data sejarah masyarakat Bali di masa lalu. Semua pura warisan leluhur yang tersebar di Bali, jelas Iwan, memiliki data base atau pusat data masing-masing yang diwariskan oleh para leluhur masyarakat Bali.
"Setiap manusia (Hindu) Bali yang baru lahir atau belum, sudah terikat dengan pura. Semua data sejarah ada di sana. Kenapa kita tidak menggali data sejarah di ribuan pura yang ada di Bali ? Kenapa dari ribuan pura yang ada di Bali, tidak ada satu pun yang sama ? Karena di pura-pura itulah data besar sejarah Bali di masa lalu berada atau disimpan,"jelas Iwan.
Iwan Mengaku sedih, karena selama ini masih ada pihak yang menolak pura dijadikan sebagai obyek penelitian untuk kajian sejarah.
"Saya sedih, kenapa ditolak. Metode pembacaan perlambang atau simbol-simbol yang ada di pura ini jujur. Kenapa pura di Bali begitu banyak tapi tak ada yang sama, karena ada data sejarah di dalamnya. Di Bali, semua pura berhak diteliti oleh manusia Bali untuk mencari data-data sejarah,"ujarnya.
Iwan mengakui banyak menerima tentangan dan hujatan saat meneliti sejarah Bali berdasar data base yang ada di pura-pura. Meski ditentang banyak pihak, ia mengatakan akan jalan terus meneliti pura-pura yang di Bali.
"Kita maju terus karena ini totalitas kebenaran. Kita adalah forum anak muda yang mencintai karya leluhurnya,"ujar Iwan.
Karena banyak pura-pura tua di Bali yang sudah direhab atau dipugar, sehingga banyak data-data sejarah yang ditinggakan leluhur hilang.
"Jika banyak data sejarah leluhur kita yang hilang, maka akan sulit bagi kita menelusuri kebenaran sejarah leluhur kita di masa lalu,"ujarnya.
Iwan menyatakan sudah mengunjungi ratusan pura yang ada di Bali untuk menelusuri jejak sejarah leluhur Bali tempo dulu.
"Lontar-lontar yang sudah ada itu menguatkan bukti-bukti fisik yang ada di pura-pura. Setiap literatur dan bukti fisik atau perlambang di pura pasti ada mengisahkan (sejarah), itulah sejarah yang sebenarnya, tidak akan lempas (meleset),"ujarnya.
Perbaikan atau pemugaran pura-pura tua di Bali, kata Iwan, harus disertai kehati-hatian dan konsultasi dengan ahlinya. Karena jika pura-pura tua yang ada dipugar tanpa dilandasi pengetahuan atau konsultasi dengan ahlinya, maka akan makin banyak data sejarah leluhur Bali yang hilang. [bbn/psk]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/psk