search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penurunan Memori Berkaitan dengan Cara Berjalan?
Kamis, 1 Desember 2016, 09:00 WITA Follow
image

Gangguan memori berkaitan dengan gaya berjalan yang biasa dilihat pada orang tu. [source: istimewa]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com - Jakarta. Individu yang menderita masalah terkait berjalan seperti mengurangi kecepatan, ketidakseimbangan,dan sebagainya dapat berada pada risiko yang signifikan untuk mengembangkan penurunan memori dan berpikir.
 
Mengutip dari boldsky, Rabu (30/11), sebuah penelitian menjelaskan tugas kognitif kompleks yang dikenal sebagai gaya berjalan yang mencakup segala sesuatu dari panjang langkah seseorang untuk ayunan menyertai setiap lengan.
 
Studi sebelumnya telah melaporkan bahwa kecepatan gaya berjalan lambat mungkin memprediksi penurunan kognitif dan penyakit demensia, mendukung peran kecepatan kiprah sebagai penanda subklinis kemungkinan kerusakan kognitif.
 
Dalam studi tersebut, peneliti dari Mayo Clinic di Minnesota, AS, menggunakan tes analisis komputerisasi kiprah non-invasif yang dapat mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi untuk penurunan kognitif dan untuk menargetkan terapi yang tepat.
 
Mereka mengukur parameter, seperti panjang langkah, waktu rawat jalan, kecepatan gaya berjalan, hitungan langkah, irama, waktu sikap, dan lengan ayun pada setiap pasien.
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan dalam beberapa parameter dikaitkan dengan penurunan memori, berpikir dan kemampuan bahasa, dan persepsi visual dari hubungan spasial obyek.
 
"Kehadiran gangguan meningkat dengan usia lanjut dan mempengaruhi independensi hidup sehari-hari, terutama pada orang tua," kata pemimpin penulis Rodolfo Savica, ahli saraf di Mayo Clinic.
 
Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis 3.426 peserta kognitif normal yang antara usia 70-89. Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Alzheimer. [idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami