search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jaminan Harga Pasar Bagi Petani
Kamis, 22 Desember 2016, 06:00 WITA Follow
image

Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat mencoba alat panen Mini Combine di Subak Renon beberapa yang waktu lalu. [ist]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Setelah sebelumnya memberikan subsidi terhadap tanah-tanah pertanian yang berada di kawasan jalur hijau, kini Denpasar memberikan jaminan harga pasar ditingkat petani dengan melakukan kerjasama dengan pabrik penyosohan beras. 
 
Dikabarkan, setiap gabah kering panen yang dihasilkan petani di Denpasar akan mendapatkan kenaikan harga lagi sebesar 200 rupiah per kilogram jika dijual langsung kepada pabrik penyosohan beras yang ada di Kota Denpasar
 
BACA JUGA: 
Ini artinya penyosohan beras membeli gabah petani lebih mahal 200 rupiah per kilogramnya dari pada harga dipasaran. 
 
Disebutkan, hal ini disamping untuk memperpendek distribusi perdagangan beras juga untuk melindungi petani. Hal ini dikatakan Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar Ir. Gde Ambara Putra, Rabu (21/12) di Denpasar.  
 
Selain itu, kata Ambara juga untuk mensukseskan program Subak Lestari dalam upaya mewujudkan lahan pertanian yang berkelanjutan yang telah dicetuskan Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Walikota I GN Jaya Negara dalam mensejahterakan petani di Kota Denpasar
 
Program ini juga berkaitan dengan untuk menekan alih fungsi lahan di Kota Denpasar. Lebih lanjut dikatakan petani diharapkan agar langsung menjual gabah kering panen ke penyosoh beras di Kota Denpasar dengan kenaikan harga gabah diatas harga pasaran. 
 
Dicontohkan jika harga gabah dipasaran sebesar  4000 per Kg, tetapi jika dijual langsung di penyosohan beras akan dibeli sebesar Rp. 4.200 per kg. Harga jual ini tentunya telah dilakukan MoU antara kerjasama Pemkot Denpasar melalui Dinas Pertanian dengan penyosoh beberapa waktu lalu. 
 
Dari program ini Pemkot Denpasar melakukan pemotongan distribusi dari penebas ke petani, sehingga petani dapat datang langsung ke penyosoh yang telah ditunjuk melakukan kerjasama seperti Penyosoh Beras Padmasari, dan Penyosoh Beras Mertasari. 
 
BACA JUGA: 
Program ini akan berlangsung efektif pada masa panen Tahun 2017 mendatang, yang diperkirakan pada awal bulan Januari dan Februari mendatang di 42 subak yang ada di Kota Denpasar
 
“Program ini tentunya menjadi program Walikota Rai Mantra yang berpihak kepada produksi pertanian di Kota Denpasar disamping menekan alih fugsi lahan,” ujar Ambara. [rls/pur/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami