search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Heboh, Penumpang Diseret Turun dari Pesawat
Rabu, 12 April 2017, 09:02 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com, Chicago. Kabar tidak mengenakan di dunia penerbangan datang dari AS. Pada Minggu (9/4) sekitar pukul 17.40 waktu setempat, seorang penumpang pada satu rute penerbangan United Airlines diseret turun dari kursinya oleh petugas pengamanan Bandara Internasional OHare di Chicago.

Publik baru mengetahui secara jelas detik-detik keributan dan kehebohan di dalam kabin pesawat terbang rute Chicago-Louisville itu setelah rekaman video dari telepon genggam milik salah seorang penumpang bernama Tyler Bridges diunggah ke dunia maya.

[pilihan-redaksi]
Rekaman video yang diambil di dalam pesawat menunjukkan seorang penumpang pria ditarik paksa dari kursinya dan kemudian terus diseret oleh petugas keamanan di sepanjang lorong kabin ketika pesawat bersiap-siap lepas landas.

Banyak penumpang lain di dalam kabin pesawat berteriak dan berusaha mencegah tindakan kasar aparat keamanan. Pria yang kemudian diketahui merupakan seorang dokter itu menderita luka-luka cukup serius pada bibir dan mulutnya akibat insiden tersebut.

Videonya pun mendadak viral setelah diposting_bk di media sosial dan menjadi bahasan hangat di dunia maya. Sudah puluhan juta kali netizen menyaksikannya dan akhirnya dimuat di media-media besar.
 

Setelah viral di dunia maya dan banyak sekali yang melayangkan kecaman, United Airlines lalu menjelaskan duduk perkaranya. Mereka membenarkan seorang penumpang memang dipaksa turun dari pesawat di bandara Chicago O'Hare.

Alasannya penerbangan tersebut kelebihan penumpang karena United Airlines harus menerbangkan empat stafnya sehingga ada empat penumpang yang dikorbankan harus turun pesawat. Awalnya United Airlines meminta jika ada empat orang relawan yang mau turun, yang akan diberi kompensasi uang berikut penginapan di hotel.

Tapi tidak ada yang mau sehingga empat orang tersebut dipilih secara random. Nah, salah satu penumpang yang terpilih tetap menolak turun dengan alasan dia adalah seorang dokter dan perlu merawat pasien di tempat tujuan

[pilihan-redaksi2]
Pihak maskapai lalu memanggil keamanan bandara dan pria itu diturunkan secara paksa bahkan sampai terluka. CEO United Airlines Oscar Munoz pun sampai harus meminta maaf atas kejadian ini, namun kritik tak berhenti berdatangan.

Di AS sendiri, tindakan United Airlines sebenarnya tidak dilarang, di mana maskapai boleh menjual tiket lebih dari kapasitas asalkan penumpang yang nantinya terdampak diberikan kompensasi. Namun tentu saja tindakan mereka 'menganiaya' penumpang itu sangat disesalkan.

Fenomena 'kasar' ini adalah yang kedua kali terjadi dalam dua pekan terakhir, di mana pada Maret lalu dua gadis bercelana legging ditolak masuk ke dalam kabin pesawat terbang dengan alasan berbusana tidak patut. [bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami