Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Setelah 8 Bulan, Desa Adat Bungaya Gelar Nyineb Usabe Dangsil

Rabu, 12 April 2017, 10:31 WITA Follow
Beritabali.com

Nyinep Usabe Dangsil Adat Bungaya. [bbcom]

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com, Karangasem. Setelah delapan bulan lamanya, prosesi Nyinep Usabe Dangsil Adat Bungaya akhirnya terlaksana.

Usabe Dangsil ini sendiri telah dimulai sejak 29 Agustus tahun lalu. Sementara, pada Selasa (11/4), masyarakat Adat Bungaye menggelar prosesi ritual “nyineb”.

[pilihan-redaksi]
Prosesi ini sendiri merupakan puncak dari prosesi Usabe Dangsil di Desa Adat Bungaye dan dilaksanakan di Pura Desa, Desa Adat Bungaya pada Rahina Anggara Umanis Kuningan bertepatan dengan hari Purnama Kedasa.

Suasana hening mulai terasa, ketika Pralingga Ida Bhatara Bagus Lingsir kairing oleh Okan Ide, Pralingga Ide Bhatara Susuhunan Bagus Selonding dan Pralingga Ida Bhatara Bagus Panji memargi “kapundut “ oleh Pemuit Daha dan Teruna (pemuda/pemudi) Desa yang diiringi oleh Tetua Desa, pemangku desa, pemuda/pemudi Desa, dan ribuan masyarakat adat Desa Bungaya dan Desa Adat Jungsri menuju Gedong Pesimpenan di Pura Meru yang terletak bersebelahan dengan Pura Dalem Desa, Desa Adat Bungaya.
 
“Untuk Penyineban Ide Bethare disamping mencari hari baik juga ngelungsur Pewacana dari Ida Ratu Sesuhuna," ujar jero penyarikan Prawartake Karye Usabe Dangsil Gede Krisna.
 
Sebelum dilaksanakan prosesi “Nyineb” terlebih dahulu, masyarakat membentangkan kain putih di atas jalan dari Pura Bale Agung menuju ke Pura Meru Desa Adat Bungaya. Setelah itu, diperciki air suci dan dihaturkan canang sekar.

Sebagian masyarakat Adat Desa Bungaya ada yang duduk bersimpuh berjejer di pinggir jalan untuk menghantar prosesi “Nyineb Ida Sesuhunan”.

[pilihan-redaksi2]
Sepanjang jalur Ida memargi masyarakat tidak diperbolehkan berdiri maupun menghalangi jalan turunnya “Ida Sesuhunan”,  

Prosesi ini sendiri dipuput oleh We Penanga yang merupakan jan banggul desa. We Panange memiliki kewenangan khusus muput prosesi upacara di Pura Bale Agung dan Pura Meru. Prosesi pun dilanjutkan dengan menghaturkan banten Penyineban dilanjutkan persembahyangan bersama untuk mohon “panugrahan”. [igs/wrt]

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami