search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ini yang Bali Perlu Pelajari dari Swedia
Kamis, 18 Mei 2017, 18:31 WITA Follow
image

Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Swedia merangkap Republik Latvia Periode 2011 - 2016, Dewa Made Juniarta Sastrawan. [bbcom]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Banyaknya penemuan dan teknologi yang lahir di Swedia menjadikan negara ini tercatat sebagai negara dengan indeks inovasi tinggi nomor dua di dunia. Maka, Bali sebagai pulau kecil yang mendunia patut pula mencontoh keunggulan salah satu negara skandinavia ini.
 
Dalam penyelenggaraan Forum Debriefing V oleh Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri RI di Universitas Udayana, Kamis (18/5), hadir Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Swedia merangkap Republik Latvia Periode 2011 - 2016, Dewa Made Juniarta Sastrawan. 
 
[pilihan-redaksi]
Dalam pemaranannya di hadapan puluhan mahasiswa, Dewa Made membagikan pengalamannya selama menjabat di Swedia. Secara garis besar, menurutnya ada beberapa contoh yang Bali dapat ambil dari Swedia. 
 
1. Pariwisata yang Adil 
 
Kerajinan di Swedia memiliki harga yang mahal. Sekalipun kerajinan itu kecil. Tujuannya, untuk melindungi SDM itu sendiri. Sementara, di Bali biasanya yang lebih diuntungkan adalah pengusaha, sedangkan pengrajin, barangnya dibeli dengan harga murah.
 
2. "No Wasting" 
 
Swedia tidak mengenal kata benda sia-sia. Bahkan untuk sampah sekalipun. Swedia selalu melakukan daur ulang pada sampahnya. Negara ini tidak pernah meniumbun sampah. Hal ini berbeda dengan Bali yang sampahnya menggunung. Bahkan, baru kemarin Selasa (17/5) Bali melakukan penimbunan sampah di TPA Suwung dengan berton tanah dari 200 truck. 
 
3. Pengelolaan Pariwisata 
 
Setiap wilayah di Swedia mampu mengelola pariwisata. Di Swedia, setiap pemerintah lokal membuat suatu sentra-sentra training untuk mengajarkan masyarakatnya. Pelancong mendapatkan handycarft langsung dari sentra-sentra kerajinan. Sehingga pengrajin merasakan dampak langsung dari kerajinan tersebut. [wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami