search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ini Pola Makan yang Benar Usai Beri ASI Esklusif
Minggu, 23 Juli 2017, 06:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Agar terhindar dari masalah kelebihan dan kekurangan nutrisi pada anak, orangtua harus menerapkan pola makan yang benar dan teratur.
 
Menurut dr. Reni Wigati, Sp.A dari RS Kanker Dharmais, Jakarta, hal tersebut sangat penting untuk anak yang telah menjalani proses mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) esklusif selama 6 bulan. Reni menegaskan bahwa pola makan yang benar harus diperkenalkan sejak fase pencegahan.
 
[pilihan-redaksi]
"Bukannya pas anak sudah kegemukan baru diperkenalkan. Memberikan ASI eksklusif 6 bulan lalu dilanjutkan sampai usia 2 tahun akan membantu mencegah obesitas," papar Reni, pada acara forum ngobras, Jakarta, baru - baru ini.
 
Masih menurutnya, lewat masa ASI eksklusif, buatlah pola makan yang terjadwal, yaitu tiga kali makan besar dan dua kali cemilan. Jadwalnya bisa disesuaikan dengan pola makan keluarga.
 
"Di luar itu, kalau anak lapar, utamakan air putih. Untuk camilan utamakan buah segar yang dikunyah, bukan jus," tambah dr. Reni.
 
Kemudian Reni menjelaskan, orangtua harus menciptakan lingkungan makan yang netral, jangan memaksakan makanan pada anak. Biarkan anak menentukan jumlah dan jenis makanan.
 
Bila dia bilang kenyang, maka hentikan kegiatan makan. Hargai pendapat anak.
Yang terpenting, jangan pernah mem-bully anak. Bully, baik yang dilakukan oleh orangtua/keluarga atau teman, akan berefek psikologis.
 
Anak bisa memendamnya, lalu dilampiaskan ke makan. Begitu pula halnya bila anak dibiasakan makan sambil menonton TV. Anak akan mengasosiasikan makanan dengan kesenangan, dan kebiasaan ini terbawa hingga ia dewasa.
 
"Jadi kapan pun dia happy atau ingin merasa happy, dia akan mencari makanan," tambahnya.
 
Hindari pula memberi reward berupa makanan. Ini akan mengakibatkan anak memiliki kebiasaan buruk dan terlalu banyak makan. [bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami