search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemprov Gelar Simakrama Bersama Pandita dan Pinandita se-Bali
Rabu, 26 Juli 2017, 13:55 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Pemprov Bali menggelar Simakrama bersama Pandita dan Pinandita yang digelar di Ruang Rapat Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali, Rabu (26/7).
 
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya pada kesempatan itu yang dibacakan oleh Wagub Ketut Sudikerta menyatakan simakrama diharapkan bisa menjadi bahan renungan tentang kehidupan agama Hindu, guna menyegarkan kembali aktivitas keagamaan dalam menghadapi tantangan-tantangan baru ke depan. 
 
[pilihan-redaksi]
Lebih jauh, Gubernur Pastika pun mengharapkan peranan Sulinggih, Pinandita, tokoh Hindu, Cendikiawan Hindu dan tokoh adat, yang perlu lebih digalang dalam wawasan kebangsaan yang lebih baik. 
 
“Saya mapinunas ring para pandita dan pinandita sami, serta tokoh agama dan adat untuk senantiasa memberikan tuntunan kepada umat dan masyarakat agar mampu beradaptasi dan mengendalikan diri dengan baik sehingga apa yang menjadi makna dari kehidupan beragama dan bernegara dapat kita laksanakan dengan rasa tanggung jawab,” ujar Pastika.
 
Pejabat Pelaksana Tugas Pokok Kementerian Pertahanan RI I Ketut Budiastawa, menyampaikan permasalahan kehidupan sosial bernegara saat ini sangat dipengaruhi oleh kehidupan beragama, seperti di Bali sedikit ketidak seimbangan disebabkan karena kurangnya melaksanakan Rsi Yadnya, sedangkan 4 yadnya lainnya dalam pengamalan Panca Yadnya selalu dilaksanakan secara jor-joran. Untuk itu, Ia mengajak seluruh umat untuk lebih peduli terhadap pelaksanaan yadnya yang ditujukan kepada para Rsi tersebut. 
 
Lebih jauh, Ia berharap agar masyarakat bisa menjaga taksu Bali, karena menurutnya berkat taksu itulah yang menjadi daya tarik lain daripada yang lain dibanding daerah lain. 
 
“Bali tanpa taksu sama dengan mayat, Bali paling lain di Dunia bukan hanya di Indonesia, maka harus terus dijaga Taksunya, agar terus menarik. Mari cintai diri sendiri selaku orang bali, cintai bangsa sendiri, jaga keutuhan NKRI,” ujar Budiastawa. [bbn/prov/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami