Unik, Petani Ini Buat Kopi Dari Biji Salak
Senin, 7 Agustus 2017,
11:16 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. I Nyoman Mastra, petani Salak asal Sibetan Karangasem kini berbangga sebab berkat hasil kerja kerasnya melakukan inovasi salak berbuah hasil dengan produknya yang diterima di pasar luar negeri.
Kopi dari biji salak buah karya Mastra diberi nama King Kopi Salak Antioksidan dan dijual Rp35 ribu per 100 gram. Kopi ini telah menembus pasar Eropa seperti Prancis dan Jerman. Dipasarkan pula ke Australia.
[pilihan-redaksi]
Mastra mengatakan apa yang ditemukannya itu merupakan ketidak sengajaan. Bermula ketika memutuskan menjadi petani salak setelah melihat pertanian salak sangat mengkhawatirkan.
"Saya takut salak karangasem akan punah," katanya, Minggu (6/7).
Sebelumnya, salak di Karangasem dalam beberapa tahun terkahir dihargai murah. Rata-rata petani salak hanya bisa menjual seharga Rp5 ribu per kg. Dalam satu hari, rata-rata petani bisa menghasilkan 10 kg salak. Sehingga, hanya bisa menjual Rp50 ribu.
"Itu belum cukup untuk konsumsi sehari-hari," katanya.
Setelah memutuskan bertani salak, Mastra mulai mencoba berinovasi. Hal itu bermula ketika ia memunguti biji salak yang habis dimakan hewan. Tak jauh dari pohon salak, ada pohon kopi yang bijinya juga berserakan di tanah. Ketika keduanya dipungut, Ia terinspirasi.
"Ini kan sama-sama biji kenapa gak dijadikan kopi saja," katanya.
Mulailah Ia berinovasi membuat kopi dari biji salak. Ternyata setelah diteliti, kopi dari biji salak tersebut banyak khasiatnya. Seperti, kandungan antisioksidan yang tinggi yakni 436 dan kafeinnya rendah hanya 0,2%.
Setelah berhasil dengan kopi biji salak, Mastra berlanjut ke inovasi lainnya yakni teh dari kulit salak, jajanan pia dari daging salak, bahkan cuka dari perasan air salak. [bbn]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -