search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
32 Barista Berkompetisi dalam Ajang "Latte Art Throw Down"
Senin, 21 Agustus 2017, 11:10 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Sebanyak 32 orang barista berlomba dalam ajang barista dengan tema "Latte Art Throw Down" yang dilaksanakan di Pepito Cafe, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Minggu,(20/8). 
 
Pelaksanaan lomba menurut, Asisten Beverage Specialist Pepito, Chairul Jafar didampingi panita pelaksanaan ajang lomba barista bertema "Latte Art Throw Down"  Adreas Erwan, disela pelaksanaan kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan ini bertujuan selain mencari juara. Juga, sebagai wadah bagi seluruh barista-barista yang ada dibeberapa Coffee Shoup di seluruh Bali.
 
"Kami ingin mewadahi seluruh barista di seluruh Bali, jadi meraka memiliki fashion yang tinggi. Dalam kaitan dengan kegiatan ini, kami (Pepito) menggandeng, nongrong kopi dan pepito cafe sebagai tempat pelaksanaan," jelasnya.
 
Dilanjutkan, 16 besar kita main di basic, kembali kesejarah late art. Mengingat saat ini, banyak yang custom.
 
"Jika dilihat saat ini, banyak yang  custom melupakan sejarahnya late art. Dalam perlombaan ini, kita main di basic seperti, Love, Roseta dan Tulip. Dengan penilaian peserta lomba, dilihat dari simetrisnya, garis lurusnya dan degradrasi warnanya," ujarnya.
 
Disampaikan, untuk penjaringan peserta lomba disaring dari 32 orang peserta diseleksi menjadi 16 peserta selanjutnya disaring dari 16 peserta disaring lagi menjadi 8 peserta lanjut disaring menjadi 4 orang peserta kemudian disaring lagi untuk mencari juara 3, 2 dan juara 1.
 
"Penyaringan peserta lomba kami lakukan dari total 32 orang peserta disaring untuk mecari juara 1, 2 dan 3. Para pemenang lomba dari juara 1, 2 dan 3 akan memperoleh hadiah berupa uang tunai mulai dari Rp 500 ribu, Rp 750 ribu sampai sebesar Rp 1 juta, throphy dan certificated," ucapnya.
 
Dikatakan, dalam perlombaan seratus persen kami gunakan produk kopi lokal Arabika. Sembari menambahkan, dalam ajang lomba seperti ini setidaknya akan mampu mengangkat produk-produk dari para petani-petani kopi  lokal juga.
 
"Produk Indonesia (Kopi) lokal khususnya, sebenarnya bagus-bagus. Tinggal, bagaimana kita mengemasnya saja agar menang didalam persaingan,"  cetusnya.
 
Adapun pemenang dalam perlombaan tersebut yaitu, juara 3 diraih oleh Gede Bertayasa, Juara 2 Yepi dan juara 1 diraih oleh I Gusti Ngurah Ananda Wilyantara dari Coffee Shoup Livingstone Petitenget. [bbn/gun/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami