search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perempuan Terkaya di Dunia Wafat di Usia 94 Tahun
Jumat, 22 September 2017, 19:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com, Paris. Liliane Bettencourt, pewaris perusahaan kosmetik L'Oreal, telah wafat pada usia 94 tahun. Keluarga Bettencourt menyatakan perempuan tersebut tutup usia di kediamannya 'dengan tenang'.
 
Semasa hidupnya, Liliane menyandang predikat 'perempuan terkaya di dunia'. Pada 2017, nilai kekayaannya diprediksi mencapai 33 miliar euro atau setara dengan Rp525,8 triliun.
 
[pilihan-redaksi]
Dia meninggalkan dewan direksi L'Oreal pada 2012 dan jarang tampil di hadapan publik, namun beberapa kali muncul dalam pemberitaan terkait kasus dana kampanye mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy.
 
Dalam pernyataan resmi, Direktur Utama L'Oreal Jean-Paul Agon mengatakan, "Kami semua memiliki kekaguman mendalam terhadap Liliane Bettencourt yang selalu memantau L'Oreal, baik perusahaan maupun karyawannya, dan yang amat terkait dengan kesuksesan serta perkembangannya."
 
"Secara pribadi dia banyak berkontribusi pada kesuksesan perusahaan selama bertahun-tahun. Seorang perempuan hebat nan jelita telah meninggalkan kami dan kami tidak akan melupakannya," ujarnya seperti dilansir BBC.
 
Serangkaian kontroversi
 
Selain kesuksesan, Liliane Bettencourt tidak kekurangan kontroversi. Pada 2007, perseteruannya dengan putrinya, Francoise Bettencourt-Meyers, mengemuka ke ranah umum.
 
Sang anak mengajukan gugatan hukum lantaran menduga ibunya dieksploitasi oleh orang-orang dekatnya di tengah kondisi kesehatannya yang menurun.
 
Francois-Marie Banier, misalnya, merupakan seorang fotografer yang menjadi teman sang ibu. Pada 2008 terungkap bahwa Banier dihadiahi sejumlah barang senilai ratusan juta dolar AS, termasuk lukisan Picasso dan pulau seluas 270 hektare di Seychelle, Samudera Hindia.
 
Bettencourt-Meyers mengaku menggugat Banier setelah mendapat kabar dari staf rumah tangga ibunya bahwa sang ibu rupanya mempertimbangkan untuk mengadopsi Banier.
 
Hubungan ibu dan putrinya terjalin kembali pada 2010 dan setahun kemudian pengadilan Prancis memerintahkan Bettencourt diasuh keluarganya karena kondisi kesehatannya.
 
Namun, kontroversi tak berhenti di situ. Tudingan mengemuka bahwa manajer keuangan Bettencourt, Patrice de Maistre, menyalurkan uangnya ke tim kampanye mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy pada 2007.
 
Dugaan pendanaan ilegal ini diselidiki, walau Sarkozy berulang kali menolak tudingan tersebut.
 
Kasus eksploitasi ini berakhir pada Mei 2015 ketika delapan orang, termasuk Banier, divonis bersalah dan diperintahkan membayar ganti rugi sebesar jutaan dolar AS kepada keluarga Bettencourt.
 
Kerajaan L'Oreal
 
Aset-aset Bettencourt, termasuk sahamnya di perusahaan kosmetik L'Oreal, ditempatkan dalam dana perwalian yang dikendalikan putrinya.
 
Salah satu dari dua cucunya, Jean-Victor Meyers, menggantikan posisinya di dewan direksi perusahaan sebagai wakil direktur utama dan menyandang status sebagai wali urusan pribadi Bettencourt.
 
L'Oreal bermula ketika ayah Bettencourt, Eugene Schueller mendirikan sebuah perusahaan pewarna rambut pada 1909 yang kemudian berubah menjadi perusahaan kosmetik. Saat ini, perusahaan tersebut merupakan perusahaan kosmetik terbesar di dunia. [bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami