search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasar Kapal Sepi Pembeli, Pedagang Mulai Ketar-ketir
Selasa, 3 Oktober 2017, 15:00 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Beberapa pedagang di unit pasar Kapal, Badung mengeluh sepinya pembeli yang berbelanja di pasar tersebut. Terlebih setiap pedangang harus membayar uang kontribusi sebesar Rp350 per bulan. 
 
Seorang pedagangan bernama Ni Nyoman Santiasih, asal Desa Baturiti, Tabanan, Senin, (2/10) menyampaikan, memang sejak pasar sempat terbakar hingga mulai beroperasinya pasar baru ini pembeli terlihat sudah sepi. Sepinya pembeli juga disebabkan karena jarak pasar satu dengan lain di Desa Kapal jaraknya terlalu berdekatan. 
 
[pilihan-redaksi]
"Memang masih sepi pembeli saat ini, mungkin karena jarak pasar yang terlalu dekat-dekat dan kondisi ini sudah mulai kami rasakan setelah pasar ini sempat kebakaran sebelumnya," jelasnya.
 
I Putu Bagus, seorang pedagang perlengkapan upakara banten asal Banjar Tambak, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung juga merasakan hal yang sama. Dia mengatakan, memang kondisinya masih sepi sampai saat ini. Kadang bisa dihitung orang yang berbelanja dalam seharinya. Tentu kondisi seperti ini membuat barang dagangan menjadi ikut sulit dijual.
 
"Memang sepi mau diapakan lagi, jika bisa menurut saya buka saja pasar pagi di depan pasar ini. Agar dengan adanya pasar tersebut akan memberi imbas juga kepada pedagang-pedagang yang ada di belakang pasar pagi tersebut. Ya, setidaknya satu atau dua pembeli pasti akan ada saja yang berbelanja kesini," ujarnya.
 
Selanjutnya dalam waktu dan kesempatan yang sama, seorang pedagang aneka bumbu dapur Ni Komang Arniasih, asal Banjar Ganga Sari, Desa Kapal, Badung mengatakan, seret kondisinya saat ini. 
 
Ketiga pedagang ini merasa sedikit berat untuk membayar kontribusi sebesar Rp350 setiap bulannya dalam kondisi masih sepi pembeli ini.  [bpc/aga]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami