Omzet Pedagang di Besakih Anjlok, Isu Harga Mahal Jadi Penyebabnya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Momen Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) 2025 di Pura Agung Besakih yang seharusnya menjadi berkah bagi para pedagang, justru membawa kekecewaan. Omzet penjualan mereka anjlok hingga lebih dari 50 persen dibanding tahun sebelumnya.
Penyebabnya, sebagian besar pemedek kini memilih membawa bekal sendiri dari rumah, mulai dari makanan hingga air minum. Perubahan perilaku ini berdampak langsung pada sepinya pembeli di area pedagang.
“Saya jualan minuman, kopi dan snack, kalo tahun-tahun sebelumnya, pembeli lumayan ramai, sehari hasil jualan bisa Rp500 ribu ke atas, tapi sekarang paling banyak dapat Rp100 sampai Rp200 ribu saja sehari,” ujarnya Rabu (16/4/2025).
Ketut Sari, salah satu pedagang di kawasan Besakih, mengaku hanya mampu meraup omzet maksimal Rp200 ribu per hari pada Karya IBTK tahun ini. Jumlah tersebut merosot tajam dibanding tahun lalu.
Faktor lainnya, menurut para pedagang, banyak pemedek yang tidak melewati jalur tempat mereka berjualan, sehingga makin memperkecil peluang penjualan.
Namun, isu harga makanan mahal yang sempat viral di media sosial disebut sebagai penyebab paling berdampak. Kekhawatiran akan harga yang "dipatok tinggi" membuat pemedek enggan membeli makanan di lokasi, meski para pedagang bersikukuh bahwa harga masih dalam batas wajar.
“Bahkan ada pembeli sebelum belanja memperjelas kebenaran dari harga yang tertera di warung. Karena takut setelah selesai makan justru harganya berbeda,” ungkap Ary pedagang lainnya di Besakih.
Para pedagang berharap ke depan ada edukasi kepada masyarakat bahwa harga di warung-warung sekitar Besakih tidak semahal yang disangkakan, agar kepercayaan dan kenyamanan pemedek kembali pulih.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/krs