LNG Sidakarya Geser ke Laut 3,5 Km, Koster: Supaya Tidak Ribut Lagi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Rencana pembangunan Terminal Liquefied Natural Gas (LNG) di Sidakarya, Denpasar Selatan akhirnya menemui kepastian. Gubernur Bali Wayan Koster memastikan terminal tersebut akan dibangun pada titik 3,5 kilometer (km) dari garis pantai.
Koster menyampaikan, persetujuan Analisis Dampak Mengenai Lingkungan (Amdal) dari Kementerian Lingkungan Hidup ditargetkan akan terbit akhir September 2025.
"Termasuk juga saya bertemu Menteri LH (Hanif Faisol Nurofiq,red) yakni persetujuan amdal ditargetkan akhir September untuk pembangunan terminal LNG di jarak 3,5 km dari pantai," kata Gubernur Koster, Kamis (4/9/2025).
Ia menegaskan, lokasi terminal LNG sengaja digeser ke lepas pantai demi menjaga ekosistem laut serta menghindari polemik berkepanjangan.
"Jadi, tidak lagi di bibir pantai Sidakarya, jadi di dalam, supaya ramah lingkungan dan tidak ribut lagi," ujar Koster.
Sebelumnya, Sekda Bali Dewa Indra menegaskan proyek LNG Sidakarya akan dilanjutkan meski titiknya bergeser dari rencana awal. Menurutnya, program ini bagian dari strategi energi bersih Bali dan sudah tidak bisa ditunda.
"Akan dilanjutkan. Cuma titiknya dipindahkan ke offshore ya, jadi ada jarak yang coba ditentukan, titik yang awal dipindahkan," jelas Dewa Indra.
Ia menambahkan, pembangunan terminal LNG sangat krusial untuk mendukung pasokan energi Bali, sekaligus menghindarkan risiko pemadaman listrik total.
“Ini pilihan yang tidak mungkin kita mundur, point of no return,” tegasnya.
Proses pembangunan terminal LNG Sidakarya telah berlangsung lebih dari tiga tahun. Amdal menjadi tahapan akhir sebelum proyek ini benar-benar bisa berjalan. Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq sebelumnya memberi sinyal hijau untuk mempercepat proses perizinan, demi mendukung program Bali Mandiri Energi.
Editor: Redaksi
Reporter: Humas Bali