search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ngerinya Pembantaian Tukang Pijat di Antasura, Begini Kronologisnya
Kamis, 22 Februari 2018, 21:05 WITA Follow
image

beritabalicom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sadis dan mengerikan. Begitulah yang terjadi di sebuah rumah di Jalan Antasura Gang Suar nomor 2, Banjar Pengukuh, Peguyangan Kangin, Denpasar Utara (Denut), Kamis (22/2) sekitar pukul 10.30 Wita. Seorang tukang pijat, I Nyoman Kertiyasa, tewas dibantai pelaku yang ternyata mengalami gangguan jiwa, Agus Gede Susastra (37) dengan menggunakan pisau kapak (blakas) dan pisau belati. 
 
Menurut kakak tersangka, Ni Ketut Puspiani (40), awalnya dia bertemu dengan korban di sebuah warung di kawasan Jalan Keswari, Penatih. Saksi Puspiani pun bercerita jika punya adik yang sakit seperti kelainan jiwa
 
Setelah lama berpikir, korban bersedia membantu dan menawarkan diri mencoba menyembuhkan tersangka dengan alternatif berupa pijatan.
 
Sekitar pukul 10.00 Wita, saksi Puspiani dan korban menuju rumah pelaku di Jalan Antasura. Rumah itu tak terlalu sepi karena ada beberapa anak kecil penghuni rumah yang bercengkrama satu sama lain. Di rumah itu hanya tinggal Agus Gede Susastra dan ibu kandungnya, Ni Wayan Sutri (67).
 
"Sampai di rumah saya bilang pada ibu, kalau saya ajak teman untuk coba bantu obati Gede Agus," kata saksi Puspiani. 
 
Kemudian mereka menuju kamar tersangka yang letaknya sebelah kiri. Saksi Puspiani memanggil dari luar dan tersangka pun keluar ke teras rumah. Sementara ibunya ke dapur mengambil Canang untuk perlengkapan sarana  pengobatan anaknya.
 
Saling berhadapan, korban kemudian mengobati tersangka dengan memegang tangannya. Namun, saat dipijat pria dari enam bersaudara ini ternyata marah dan berontak. Ia lalu menarik tangannya dan kemudian masuk ke kamar. Ternyata tersangka keluar dari kamar dengan membawa pisau belati dan langsung menusuk punggung korban sebanyak dua kali.
 
Melihat kejadian itu, saksi Puspiani dan ibunya berteriak minta tolong, tanpa berani melerai. Sadar punggungnya ditusuk dan berdarah-darah korban melarikan diri ke depan dapur.
 
Mirisnya, tersangka ikut mengejar. Nahas saat melarikan diri korban terjatuh tersungkur ke lantai. Tragis, dari arah belakang, tersangka yang sebelumnya mengambil pisau blakas di dapur mengamuk membabi-buta.
 
Tersangka membantai korban, mulai dari sekujur wajah seperti pipi, mata, lutut, leher dan perut. Paling mengenaskan, tersangka merobek dan membelah badan korban dari leher hingga pusar, bahkan ususnya keluar.
 
Sebelum melukai wajah, korban sempat meminta ampun ke pelaku, namun pelaku yang sudah kalap tak menggubrisnya. Bahkan seorang tetangga, Made Sukarja mencoba menghentikan. Namun Agus yang membawa blakas juga berusaha menyerangnya. 
 
Usai membantai korban, Agus meletakkan pisau di bawah pohon dekat TKP. Kemudian ke dapur mencuci kapak yang dipakai membelah dada, perut korban. Setelah itu dengan santai, dirinya duduk di depan dapur sambil memandang tubuh korban tergeletak mengenaskan di depan matanya.
 
Warga yang menyaksikan kejadian pada berteriak, hingga memukul kulkul bulus. Seketika warga Banjar Pengukuh pun berhamburan ke rumah tersangka, namun tak ada berani mendekat. 
 
Selang beberapa menit kemudian, Team Opsnal Reskrim Polsek Denpasar Barat (Denbar) tiba di lokasi. Setelah olah TKP, jenazah korban dievakuasi ke Forensik RSUP Sanglah sedangkan tersangka diamankan ke mapolsek tanpa perlawanan. 
 
 
"Pelaku sudah kami amankan, termasuk saksi-saksi sudah diperiksa. Pelaku juga kami periksakan ke RS Trijata. Untuk dugaan kelainan jiwa, masih menunggu pemeriksaan bagaimana tindaklanjutnya nanti," jelas Kapolsek Denbar Kompol Gede Sumena didampingi Kanit Reskrim Iptu Aan Saputra.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami