Gelaran Musik Nawanatya III, Konteks Panggung Dinilai Kurang Komunikatif
Minggu, 25 Maret 2018,
16:20 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com.Denpasar, I Ketut Lanus (48) selaku kurator menilai tampilan Gelaran musik Nawanatya III dari ketiga grup musik rata-rata bagus, namun disisi lain ia menilai adanya ketidak cocokan tempat yang dipergunakan.
[pilihan-redaksi]
“Rata-rata mereka semuanya bagus tampilannya, ya tapi tampilannya tidak cocok dengan tempatnya. Kalau penampilan dari Hung siwer masih cocok kontennya di sini, sedangkan tampilan dari Bayu Cuaca dan Motifora itu memang kurang komunikatif kalau tampil di sini,” tutur pria yang mengenakan topi hitam ini.
“Rata-rata mereka semuanya bagus tampilannya, ya tapi tampilannya tidak cocok dengan tempatnya. Kalau penampilan dari Hung siwer masih cocok kontennya di sini, sedangkan tampilan dari Bayu Cuaca dan Motifora itu memang kurang komunikatif kalau tampil di sini,” tutur pria yang mengenakan topi hitam ini.
Garapan pagelaran musik yang dimulai pada Sabtu (25/3) pukul 19.30 wita, penampilan pertama dibuka oleh grup musik Hung siwer sukses membuka penampilan yang apik dan melankolis. Musik yang lebih menonjolkan karakter musik beat ini membawakan lima buah lagu. Lagu- lagu yang dibawakan Hung siwer pun sangat menarik, pasalnya grup musik ini menampilkan lima lagu yang sarat akan makna dan menguggah kembali lagu anak-anak yang mulai tidak diperhatikan. Hal ini dirasakan Wulan Andryani (16).
Gadis berperawakan mini ini pun merasa sangat menikmati lagu-lagu yang dibawakan oleh tiga band yang tampil dalam pagelaran Musik pada Nawanatya III, “ Sangat menikmati setiap musik yang dibawakan dari tiga grup yang tampil, dan berkesan dengan penampilan Hung siwer yang masih memperhatikan lagu atau musik untuk anak-anak. Tapi secara keseluruhan suka semuanya, mereka semua keren pokoknya ,” terang Wulan.
Penampilan yang begitu luar biasa dapat tergambarkan dalam balutan suasana malam minggu di gedung Ksinarwa Art Center ini, masyarakat yang menyaksikan pagelaran musik ini pun terbuai dalam setiap lantunan suara yang dibawakan tidak hanya suara vokal, melainkan setiap elemen yang mendukung terbentuknya suatu keharmonisan melodi yang indah untuk didengar.
[pilihan-redaksi2]
Setelah penampilan Hung siwer dengan etnik khas Bali yang sarat akan makna untuk anak-anak, penampilan yang tak kalah menarik yaitu dari grup band ternama Motifora yang membawakan beberapa lagunya dan mengusung tema pada penampilannya tersebut “Tetep Matimpal” penonton pun terhanyut dalam suasana, layaknya sedang menonton konser.
Setelah penampilan Hung siwer dengan etnik khas Bali yang sarat akan makna untuk anak-anak, penampilan yang tak kalah menarik yaitu dari grup band ternama Motifora yang membawakan beberapa lagunya dan mengusung tema pada penampilannya tersebut “Tetep Matimpal” penonton pun terhanyut dalam suasana, layaknya sedang menonton konser.
Penampilan penutup yang cukup menuai gelak tawa penonton dan memukau adalah dari Bayu Cuaca, yang membawakan tujuh buah lagu yang diciptakannya sendiri. Laki – laki yang memiliki nama asli Nyoman Bayu Juniartha ini pun merasa senang karena masih dipercaya untuk tampil kedua kalinya sekaligus tidak percaya dengan bertambahnya antusias masyarakat untuk menonton.
“Seneng ya liat penontonnya bertambah dan suasana yang sekarang juga beda, karena diberi panggung yang lebih megah dan masih diberi kesempatan untuk tampil. Namun harapannya agar dapat meningkatkan promosinya untuk dapat menambah minat masyarakat untuk menonton,” tutupnya dengan lugas. (bbn/rls/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rls