search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Realisasi Pendapatan Daerah Tabanan Tahun 2017 Capai Rp1,67 T
Rabu, 28 Maret 2018, 15:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com.Tabanan,  Realisasi pendapatan daerah Kabupaten Tabanan tahun 2017 mencapai Rp1,87 triliun atau 97,83% dari target yang ditetapkan diantaranya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp426 miliar lebih, Dana perimbangan Rp1 triliun lebih dan lain-lain sebesar Rp348 miliar lebih. 
 
[pilihan-redaksi]
Dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tabanan dan Rapat Paripurna di ruang rapat DPRD Tabanan, Rabu (28/3) Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya memaparkan untuk belanja daerah tahun 2017 sebesar Rp1,8 triliun atau sekitar 85,24% dari total anggaran belanja sebesar Rp2,1 triliun lebih yang terdiri dari realisasi belanja langsung sebesar Rp745 miliar lebih dan realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp1,1 triliun lebih. 
 
Dikatakan kebijakan belanja daerah diarahkan untuk membiaya program-program unggulan Tabanan seperti; Gerbang Emas Serasi, Gerbang Pariwisata Serasi, Gerbang Partisipatif Infrastruktur, Bedah Rumah, Bedah Warung, Kegiatan Santuan Kematian, Kewirausahaan Perikanan Budidaya, Program Bebas Kanker Serviks, Pengolahan Perkembangan Hasil Pertanian, Fasilitas Pengembangan Bumdes, Permodalan Kelompok Tani, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, dan program unggulan lainnya.
 
Lebih lanjut, ia menambahkan untuk realisasi pembiayaan netto Pemkab Tabanan tahun 2017 sebesar Rp57 miliar lebih dari total pembiayaan tahun anggaran 2017 sebesar Rp270 miliar lebih.
 
Pada kesempatan tersebut pihaknya juga menyampaikan berbagai penghargaan yang telah diraih oleh Pemkab Tabanan di Tahun 2017. Bersamaan dengan penyampaian LKPK akhir tahun anggaran 2017, pihaknya juga mengajukan 2 buah ranperda kepada dewan. Antara lain Ranperda Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2016 tentang pengangkatan dan pemberhentian kepala desa, dan Ranperda tentang pengelolaan air limbah domestik. 
 
Wabup Sanjaya mengatakan laporan LKPJ Bupati Tabanan tahun anggaran 2017 disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) 2005-2025, RPJMD Semesta Berencana 2016-2021, RKPD tahun 2017, Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas Plafon Anggaran (PPA) serta Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan nomor 13 tahun 2017. Tema pembangunan Kabupaten tahun 2017 yaitu 'Memacu sektor hulu untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan berbasis desa'.
 
“Tema ini sejalan dengan ekonomi kerakyatan yang ingin diciptakan di Kabupaten Tabanan yaitu ekonomi yang bersumber dari mata pencaharian sebagian penduduk di Kabupaten Tabanan yakni pertanian. Pembangunan ekonomi kerakyatan memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi dan harus digerakkan mulai dari satuan wilayah administratif pemerintah terkecil yaitu desa,” ungkapnya. 
 
Ekonomi kerakyatan berbasis desa diharapkan dapat memperkuat pemerintah Desa dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan masyarakat desa serta pemberdayaan masyarakat desa yang diwujudkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dengan mengelola hasil-hasil pertanian dalam arti luas maupun hasil olahannya. 
 
[pilihan-redaksi2]
“Pemerintah Kabupaten Tabanan akan berupaya menjamin kestabilan dan kewajaran harga beli hasil-hasil pertanian serta pemasaran hasil-hasil produknya melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),” ungkapnya. 
 
Ia menuturkan berbagai program yang dicanangkan Pemkab Tabanan tidak akan berdampak jika tidak diimbangi dengan pengelolaan keuangan daerah yang baik. Berkaitan dengan itu, penyusunan APBD Kabupaten Tabanan tahun 2017 ditujukkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tabanan dengan mengupayakan langkah-langkah strategis. 
 
“Langkah strategis tersebut antara lain; mengoptimalkan potensi yang ada, menggali potensi baru dalam meningkatkan PAD, memperbaiki sistem manajemen pengelolaan keuangan, evaluasi dan pengawasan, meningkatkan pajak dan retribusi daerah, dan lain-lain,” jelasnya. (bbn/rlstbn/rob)
 
 
 
 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami