search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiga Komunitas Tergerak Memperbaiki Rumah Murni
Minggu, 1 April 2018, 19:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com.Tabanan, Setelah kabar menyebar, akhirnya rumah warga Tabanan, Made Murni (56)  yang hidup sebatang kara di Banjar Babakan, Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan mendapatkan bantuan perbaikan rumah. Adapun bantuan tersebut berasal dari sumbangan tiga komunitas yakni Yayasan Duta Dharma Bangkitnya Hindu, Komunitas Ikhlas Berbagi dan  Komunitas Peduli Kesehatan Mental (Kopi Kental) Dinas Sosial Tabanan terkumpul totalnya sebesar Rp20 Juta.
 
[pilihan-redaksi]
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Sosial Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan, Minggu (1/4). Menurutnya, dana tersebut akan difokuskan untuk perbaikan bagian atap saja. Sementara itu bagian dinding setelah dicek masih kuat menyangga atap baru, dimana plafonnya akan berbahan baja dan beratap genteng. 
 
“Diperkirakan proses pengerjaan reovasi bagian atap memakan waktu 10 hari, “ jelasnya. Masih menurut Gunawan, untuk sementara Murni dibuatkan tempat tidur di bangunan jineng miliknya. Jineng tersebut akan dikurung menyerupai tempat tidur yang sudah dikerjakan oleh relawan. 
 
Saat ini diketahui kondisi Murni sudah terindikasi gangguan jiwa, namun tidak parah dan ia masih bisa berkomunikasi dengan baik. "Ada mengarah kesana, tetapi tidak parah, nanti kedepanya melalui Kopi Kental akan lakukan kunjungan terus," jelasnya. 
 
Selain membongkar rumah Murni, para relawan juga membersihkan rumput liar yang  tumbuh di  merajan Murni. “Relawan tadi juga membersihkan rumput liar yang ada di merajan milik Murni,” tambahnya. 
 
Sementara itu Camat Marga I Gusti Agung Alit Adiatmika mengatakan berdasarkan keterangan dari pihak desa, jika Murni sebenarnya ada di lingkungan keluarga berada. Saat ini saja Murni punya lahan sekitar 75 are. Hanya saja karena ada mengarah memiliki riwayat gangguan jiwa sehingga kondisi dirinya dan rumahnya kurang terawat. "Rumah sudah dibongkar oleh komunitas yang berkolaborasi dengan Dinas Sosial Minggu pagi," jelasnya. 
 
[pilihan-redaksi2]
Menurut Adiatmika, dulu pihak desa juga sudah sempat akan memperbaiki rumahnya, hanya saja saat itu kondisi Murni kurang bagus sehingga sempat tak diijinkan rumahnya diperbaiki. "Riwayat mengarah ke gangguan jiwa tidak parah, karena kalau kondisinya baik ngomong dan bekerja lancar," jelasnya.  Sebenarnya dulu juga sudah ada bangunan WC, tapi dibongkar oleh Murni. 
 
“Karena sekarang hidup sendiri jadi rumahnya kurang terawat, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan nanti kami akan terus lakukan koordinasi dengan desa dan kelian di Banjar Babakan," tegasnya.
 
Murni hidup sebatang kara. Ia sudah ditinggal meninggal oleh kedua orang tuanya, yakni almarhum ayahnya, I Made Perut yang mantan veteran sekaligus sempat jadi Balian dan ibunya Ni Made Tumbuh. Bahkan ia pun juga sudah ditinggal kakaknya karena meninggal, dan adiknya sudah menikah ke Bajera. (bbn/nod/rob) 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami