Tabrakan di Simpang GWK: Rem Bus Blong, Sopir Kabur Karena Takut Dikeroyok Massa

Rabu, 18 April 2018, 21:45 WITA Follow
image

beritabalicom/file

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Sopir bus maut, tersangka Abdulloh Aziz (42) tiba dari Surabaya ke Denpasar, Selasa (17/4) sekitar pukul 21.00 Wita. Pria asal Banyuwangi Jawa Timur itu mengakui terpaksa kabur dari lokasi tabrakan beruntun karena karena takut dihakimi massa. Akibat perbuatannya, sopir yang bekerja di perusahaan Travel Asmara Transporatasi di Denpasar dijerat Pasal 310 ayat (4), (3) dan (1) UU nomor 22 tahun 2009 ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun penjara.
 
Kapolresta Denpasar Kombespol Hadi Purnomo menjelaskan penyebab kecelakaan itu diduga kuat akibat rem bus pariwisata yang dikemudikan oleh tersangka Abdulloh Aziz itu blong alias tak berfungsi. Peristiwa itu berawal saat bus datang dari Uluwatu hendak ke Garuda Wisnu Kencana membawa 40 wisatawan asal China.
 
“Di sana ada jalan turunan dimana kendaraan dengan kecepatan 40 sampai 50 km perjam. “Saat turunan itulah kondisi kendaraan tidak stabil atau rem blong sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya. Kemudian sopir panik dan kemudian menabrak mobil lainnya sampai 9 kali, 2 motor dan 7 mobil. Satu pengendara tewas ditabrak,” beber Kombes Hadi.
 
Setelah kejadian, sopir Aziz berupaya keluar dari bus untuk melihat kondisi bus milik perusahaan travel Asmara Transportasi tersebut. Namun saat mengecek ke bawah, ia diteriaki oleh masyarakat. “Dia ketakutan karena banyak massa, apalagi dia tidak pernah tersangkut tindak pidana. Sehingga tersangka lari ke Surabaya,” bebernya.
 
Ketakutan dihakimi massa, tersangka Aziz yang baru sebulan bekerja di perusahaan travel Asmara Transportasi itu kabur naik ojek menuju rumah kosnya di Jalan Angkosa, Denpasar. Selanjutnya dia kabur ke Kediri Tabanan untuk mencari bus menuju Banyuwangi, Jawa Timur. Setibanya di Banyuwangi ia bertemu dengan istrinya dan pamitan akan pergi ke Surabaya Jawa Timur.
 
“Kami cek rumah kosnya dan temukan poto copy KTP atas nama Abdulloh Aziz. Kami kemudian membuat tim khusus pengejaran,” terang perwira melati tiga di pundak itu.
 
Dalam pengejaran selama 4 hari oleh tim gabungan Resmob Polresta Denpasar dan Satlantas Polresta Denpasar, tersangka Aziz menyerahkan diri ke Polsek Uyu di Surabaya Jatim Selasa (17/4) sekitar pukul 09.00 Wita dan kemudian dijemput oleh Satlantas Polresta Denpasar.
 
Terkait ringseknya 7 mobil di TKP, Kombes Hadi mengatakan pihak perusahaan Asmara Transporasi bersedia mengganti kerugian, baik kerusakan pada mobil maupun mengobati korban yang luka-luka. 
 
Soal tidak layaknya bus yang dikendarai tersangka Aziz karena sudah tua, Kombes Hadi mengatakan akan mengeceknya ke ahli. Dia mengakui bahwa bus tersebut merupakan kendaraan keluaran tahun 1992.
 
Diberitakan sebelumnya, tabrakan beruntun terjadi di seputaran Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jalan Raya Uluwatu, Jimbaran Kuta Selatan, Jumat (13/4) siang. Tabrakan beruntun yang terjadi antara 6 mobil dan dua sepeda motor itu menewaskan seorang sopir Pickup, I Putu Adnyana (46) asal Desa Banjar Munduk Singaraja. [bbn/Spy/psk]
logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami