search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Amankah Berhubungan Seks di Dalam Air?
Minggu, 6 Mei 2018, 08:05 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Tanya : Dok, suami saya berulang kali mengajak saya untuk melakukan hubungan seksual di kolam renang. Saya masih menolaknya, karena belum tahu risikonya. Sebenarnya, amankah ini?” (Reni,24)
 
[pilihan-redaksi]
Jawab: Sudah sering pasangan suami-istri mengeluhkan hubungan seksual yang membosankan hanya gara-gara dilakukan dengan cara konvensional dan itu-itu saja. Karenanya mencoba hal yang mendebarkan dengan mencoba melakukan hubungan seksual di kolam renang, tentu saja akan menjadi sebuah tantangan baru yang menggairahkan.
 
Air secara psikis dianggap membawa kesegaran. Setiap aliran dan guyuran air yang menerpa tubuh akan dirasakan membawa kesegaran dan ketenangan. Hubungan seksual dalam air akan menjadi aman jika air yang digunakan adalah air bersih dan tidak mengandung kuman serius. Pastikan air yang digunakan adalah air yang memenuhi syarat kesehatan (tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau), seperti yang cukup untuk dipakai mandi atau membasuh diri, membersihkan tubuh yang penuh keringat dan kotoran harian, termasuk mandi bareng pasangan.
 
Ada yang merasa takut dengan masuknya air ke vagina, sesungguhnya perlu diketahui bahwa vagina itu tidak benar-benar steril. Banyak makhluk sangat kecil atau mikroorganisme yang hidup di dalamnya, berkompetisi dan bersinergi menciptakan sebuah keseimbangan alamiah. 
 
Tetapi, memang semua ada batasnya, jika kuman yang masuk jumlahnya berlebihan karena air yang digunakan tidak bersih, atau vagina kemasukan bahan-bahan yang berbahaya yang bersifat merusak dinding vagina, tentu saja akhirnya vagina bisa lecet, luka, meradang atau terkena infeksi. 
 
Tetapi, selama pasangan tidak mengidap infeksi menular seksual, baik yang disebakan oleh virus, bakteri, hingga jamur, sesungguhnya penetrasi tidak ada bedanya antara di air maupun di tempat kering.
 
Lalu, adakah manfaat berhubungan seksual di dalam air? Manfaatnya lebih ke psikis. Ini bisa dilakukan bila hubungan seksual sudah mendatangkan rasa bosan dan aktivitas harian juga sering mendatangkan ketegangan, baik di pekerjaan, pergaulan sosial, termasuk di hubungan dengan pasangan. Kebugaran bisa didapatkan kembali dengan menyingkirkan gangguan psikis melalui relaksasi. 
 
Dengan melakukan hubungan seksual dalam air, yang menjadi target adalah melakukan variasi seksual, melenyapkan kebosanan dan membuang ketegangan. Air bisa membawa sensasi relaksasi yang menyegarkan pikiran sekaligus badan, apalagi bisa dilakukan dengan pasangan sambil melakukan pijatan mesra bergantian untuk mengendorkan ketagangan otot dan memperlancar peredaran darah. 
 
[pilihan-redaksi2]
Sebagai tujuan akhir dari semua tentu saja adalah pencapaian kepuasan seksual yang maksimal. Saat orgasme maksimal terjadi, maka otak akan melepaskan oksitosin dan endorfin, yang membuat rasa nikmat, lega sekaligus rileks yang amat sangat.
 
Jadi, hubungan seksual dalam air sebenarnya juga merupakan upaya variasi seksual. Variasi seksual itu kuncinya adalah disukai, disetujui bersama, tanpa paksaan dan tidak mengundang bahaya. Variasi seksual yang unik, menegangkan dan belum pernah dilakukan, sering kali sangat ditunggu dan bisa membakar hasrat dan dorongan seksual menjadi lebih menggelora. 
 
Silakan saja dilakukan, asal jangan menggunakan alat-alat bantu seksual yang berbahaya, atau di tempat yang berbahaya. [bbn/dr oka negara/psk]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami