2 Turis Rusia Tancapkan Bendera Palu Arit di Pantai Bias Putih
Jumat, 11 Mei 2018,
09:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Beritabali.com, Karangasem. Rabu (09/05) sekitar pukul 15.00 wita dua orang warga negara Rusia bernama Denis Nazarenko (37 tahun) dan Katerina Evelokimova (30 tahun) mengibarkan bendera yang berisi gambar menyerupai lambang Palu Arit (Komunis) di Pantai Pasir Putih, Banjar Dinas Perasi Kelod, Desa Pertima, Kabupaten Karangasem.
Aksi pengibaram bendera itu dibenarkan oleh Kasibag Humas Polres Karangasem, AKP. Herson Djuanda saat dikonfirmasi. Dirinya mengatakan bahwa saat ini kasus sudah ditarik ke Polda Bali.
" Ya sudah ditarik ke Polda," ujarnya
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sekitar pukul 14.00 wita kedua bule Rusia tersebut tiba di Warung Baruna milik Hildegardi Teti (48 tahun). Di sana pelaku sempat meminta ijin untuk mengibarkan bendera untuk merayakan Victory Day.
Di sana, pelaku juga meminta satu batang bambu sepanjang 3,5 meter untuk dipergunakan sebagai tiang mengibarkan bendera tersebut yang ditancapkan tepat di depan warung Baruna.
Sekitar pukul 16.00 wita, kemudian datang Perbekel Desa Pertima bersama Bhabinkamtibmas dan menanyakan perihal bendera tersebut. Bendera itu langsung diturunkan. Tak lama anggota polisi dari Polsek Karangasem tiba lokasi dan langsung melakukan interogasi terhadap pelaku dan saksi-saksi di sekitar TKP.
Berdasarkan keterangam dari salah satu bule tersebut, Denis Nazarenko, dirinya mengaku tidak mengerti bahasa Inggris dan hanya mengetahui Bahasa Rusia. Namun satu rekannya tersebut mengerti Bahasa Inggris dan menjelaskan kepada polisi bahwa mereka datang dari Rusia ke Bali untuk berlibur.
Keduanya tiba di Bali pada tanggal 19 Maret 2018 terbang selama 36 jam melalui Belarussia - Turki -Jakarta.
Dari pengakuannya, mereka membawa bendera yang bergambarkan menyerupai gambar Palu-Arit langsung dari Rusia. Dimana pada tanggal 9 Mei 2018 di negaranya yaitu Rusia adalah diperingati sebagai hari Kemenangan "Victory Day" yang diperingati setiap tahun untuk merayakan kedatangan Pasukan Rusia di Berlin yang menandai berakhirnya perang dunia ke 2.
Pada bendera berwarna merah berukuran 1x1 meter, pada bagian kiri terdapat lambang Palu-Arit serta tulisan dalam Bahasa Rusia yang menurut pelaku berarti nama Pasukan Rusia yang berhasil mengibarkan bendera pertama kali di Berlin saat Perang Dunia ke 2.
Keduanya mengatakan bahwa tidak ada maksud jahat dengan mengibarkan bendera demgan simbol komunis tersebut. Hal itu murni karena ketidaktahuan semata mata hanya untuk ikut merayakan hari "Victory Day" dikarenakan kakek dari keduanya adalah seorang veteran pada perang dunia ke 2.
Keduanya mengaku tidak mengetahui bahwa ada aturan di Indonesia mengenai pelarangan atribut seperti itu di Indonesia. Kepada polisi mereka mengaku menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.[bbn/igs/psk]
Berita Karangasem Terbaru
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025