search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kurun Waktu 3 Hari, 11 Penyu Ditemukan Mati di Pantai Jembrana
Kamis, 14 Juni 2018, 15:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com.Jembrana, Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih menyebutkan dalam kurun waktu tiga hari sudah 11 ekor penyu yang ditemukan mati di pesisir pantai Jembrana.
 
[pilihan-redaksi]
Ketua Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih Desa Perancak Wayan Anom Astika Jaya mengatakan penyu yang mati itu merupakan jenis penyu lekang dan mayoritas betina. Sedangkan yang lain usianya masih remaja sehingga belum diketahui jenis kelaminnya. Pihaknya masih belum mengetahui penyebab pasti matinya belasan penyu di pesisir pantai Jembrana tersebut. 
 
Sebelumnya, penemuan 2 penyu mati pertama ditemukan di pantai Tembles desa Penyaringan, Mendoyo. Penemuan penyu mati juga ditemukan Kamis (14/6) pagi yakni 2 ekor penyu jenis lekang dalam kondisi mati di pantai Yehkuning dan pantai Perancak, Jembrana oleh sejumlah nelayan.
  
Menurut informasi, dua ekor penyu lekang yang ditemukan mati di pantai Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana tersebut ditemukan pertama kali oleh I Gede Raka Susila, salah seorang warga setempat pada Selasa (12/6) sekitar pukul 18.30 Wita.
 
Temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada Kelian Banjar Anyar Kelod I Kadek Winastra, yang langsung menuju lokasi penemuan bersama I Gede Putu Suegardana Cita, salah seorang anggota DPRD Jembrana dari Fraksi PDIP.
 
“Saya bersama Kelian Banjar Anyar Kelod, langsung mengecek penyu tersebut. Ada dua ekor yang ditemukan mati terdampar, besarnya hampir sama, tapi satu ekor kondisinya busuk sehingga langsung kami kubur,” terang Suegardana, Rabu (13/6).
 
Sedangkan satu ekor lainnya, kondisinya masih utuh dan bagus. Diperkirakan baru mati sehari karena belum tercium bau busuk. Suegardana, kemudian berkoordinasi dengan Ketua Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih Desa Perancak, Jembrana untuk langkah selanjutnya terhadap penyu yang ditemukan mati tersebut.
 
[pilihan-redaksi2]
“Dari hasil koordinasi dengan Ketua Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih, kami diminta membawa penyu yang masih utuh tersebut ke Perancak untuk diteliti penyebab kematiannya,” ujar Suegardana.
 
Lanjutnya, dari hasil pengukuran terhadap bangkai penyu tersebut diketahui besar penyu tersebut lebar 62 cm dan panjang mencapai 59 cm. Kedua penyu tersebut merupakan jenis lekang yang habitatnya mulai punah dan dilindungi.
 
Sementara itu dari informasi Kamis (14/6) juga kembali ditemukan dua ekor penyu lekang dalam kondisi mati. Satu ekor ditemukan di pantai Yehkuning dan satu ekor lagi ditemukan di pantai Perancak, Jembrana. (bbn/jim/rob)
 
 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami