Dramatari Tejaning Stri Luwih Kesenian Bintang Kemas Kisah Jaya Pangus
Rabu, 4 Juli 2018,
15:10 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com,Denpasar. Pegelaran Dramatari Tejaning Stri Luwih Kesenian Bintang Sekaa Wahana Gurnita Kota Denpasar mengundang tawa pengunjung Pesta Kesenian Bali (PKB) ke 40 Rabu (4/7) di Gedung Wantilan Art Center Denpasar. Pementasan Dramatari Tejaning Stri Luwih Kesenian Bintang sebagai Duta Kota Denpasar mengemas Kisah Prabu Jaya Pangus.
[pilihan-redaksi]
Sepuluh penari ternama di Kota Denpasar nampak tampil seperti I Gusti Bagus Sulartama, I Nyoman Geguh, Ibu Rusni, Mase Kariasa, Gede Sukaraka, I Wayan Darmida, I Putu Sunaja dan I Gede Anom Ranuara. Dengan diringkan tabuh semara pagulingan yang dibawakan 30 orang dari remaja hingga dewasa.
Sepuluh penari ternama di Kota Denpasar nampak tampil seperti I Gusti Bagus Sulartama, I Nyoman Geguh, Ibu Rusni, Mase Kariasa, Gede Sukaraka, I Wayan Darmida, I Putu Sunaja dan I Gede Anom Ranuara. Dengan diringkan tabuh semara pagulingan yang dibawakan 30 orang dari remaja hingga dewasa.
Di dalam pertunjukan selain tarian juga ditampilan premonan dengan diiringi tabuh samara pagulingan. Dramatari Tejaning Stri Luwih ini juga menceritakan kisah Kang Cing Wie. Dimana dalam cerita tersebut dikisahkan kegaduhan Prabhu Jaya Pangus akibat terkena kutukan Betari Danu yang seakan-akan meredupkan kewibawaan beliau bagaikan telaga tanpa air.
Itulah sebabnya Sang Prabhu Jaya Pangus mengadakan pertemuan di Balairung dengan para punggawa, tanda mantri, purahuta untuk bisa menyelesaikan permasalahan pada diri sang prabhu. Hasil pembicaraan tersebut diutuslah Patih Dharma Wisesa untuk membunuh Dewi Danu, agar terbalaskan sakit hati Sang Prabhu Jaya Pangus.
Alkisah amanah Dewi Danu tiada yang bisa menghalangi, beliaupun menyebabkan wabah epidemi ke wilayah kekuasaan Prabhu Jaya Pangus yaitu Panorajan. Menjadikan masyarakat sekitar bagai dilalap api durga geni. Akibatnya Patih Dharma Wisesa dengan sumpah abdi dalemnya ingin membunuh Dewi Danu. Namun tidak serta merta Dewi Danu bisa dibunuh melainkan ajal kematian diterima oleh Patih Dharma Wisesa.
[pilihan-redaksi2]
Saat itupun Batari Danu bersabda "wahai rakyat panorajan jangan engkau membuat amarah seorang wanita dan jika engkau sungguh sungguh berbhakti kepada rajamu, buatlah pralingga beliau sehingga engkau setiap hari selalu bisa memujanya.".
Saat itupun Batari Danu bersabda "wahai rakyat panorajan jangan engkau membuat amarah seorang wanita dan jika engkau sungguh sungguh berbhakti kepada rajamu, buatlah pralingga beliau sehingga engkau setiap hari selalu bisa memujanya.".
Menurut Koordinator Pagelaran, I Nyoman Suarsa , program yang baru di PKB tahun ini dapat memberikan motivasi kepada semua seniman. Dengan pegelaran ini para seniman lain tentunya akan berusaha mendalami seni hingga menjadi seorang bintang.
"Mengingat dalam pagelaran kesenian bintang yang tampil adalah penari yang memiliki nama dan sudah terkenal," ujar Suarsa.
Menurutnya para penari juga sangat memupuni sehingga bisa menampilkan terbaik. "Pementasan ini memang dibawakan oleh penari berumur dan ternama karena menyesuaikan program yakni pertunjukan kesenian bintang," ujar saat di temui disela sela penampilan. (bbn/rlsdps/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -