search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali-PTPN XI, Kerja Sama Pengembangan Tebu Seluas 1.200 Ha di Buleleng
Sabtu, 7 Juli 2018, 18:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Beritabali.com,Denpasar. Untuk pemanfaatan lahan, Pemerintah provinsi Bali dengan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XI melakukan kerja sama pengembangan tanaman tebu dengan seluas 1.200 Ha pada 5 (lima) Desa di kecamatan Gerokgak, Buleleng.
 
[pilihan-redaksi]
Nantinya, jika sudah masa panen akan dibawa ke pabrik gula Asembagoes, Situbondo, Jawa Timur mengingat di Bali sendiri belum ada pabrik gula. Untuk itu jika nantinya kebun tebu sudah luas serta hasilnya cukup banyak dan bagus, Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap agar di Bali nantinya dibangun pabrik gula juga agar produksinya bisa lebih cepat.
 
"Saya menyambut baik atas kerjasama ini,  tentu ini akan menjadi sejarah bagi Bali, khsusunya Gerogkak. Selama ini petani lahan kering di kecamatan Gerokgak hanya dapat mengusahakan lahannya dengan menanam palawija sekali dalam setahun saat musim hujan, dengan adanya pengembangan tanaman tebu, maka sebagian lahannya dapat ditanami sepanjang tahun. Adanya pengembangan tebu ini juga diharapkan dapat menghasilkan limbah untuk menunjang ketersediaan pakan ternak khususnya sapi yang populasinya cukup banyak di Buleleng khususnya di Kecamatan Gerokgak," ungkap Pastika saat melaksanakan tatap muka dengan petani tebu di sekretariat Koperasi Tani Agro Tani Mandiri, Desa Penyabangan, Gerokgak, Buleleng, Sabtu (7/7) pagi.
 
Pemilihan tanaman tebu sebagai salah satu komoditas yang mempunyai nilai ekonomis diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan peningkatan pendapatan petani.
 
"Saya ucapkan terima kasih kepada Direksi PT. Perkebunan Nusantara Sebelas (XI) atas kerjasamanya baik dalam hal pembinaan teknis, maupun dalam menampung hasil atau produksi tebu ini nantinya. Kepada masyarakat Tani pelaksana pengembangan tebu Kecamatan Gerokgak, saya harapkan dapat melaksanakan usaha tani dengan baik sesuai rekomendasi dan arahan teknis dari para petugas lapangan. Jika nanti perkebunannya cukup luas dan hasilnya bagus serta banyak, Saya berharap agar nantinya ada pabrik gula juga di Bali," imbuhnya.
 
Lebih jauh, Pastika berharap agar nantinya tidak ada masalah jika tebu sudah siap dipanen. Menurut Pastika, dari pengalaman terdahulu, masyarakat di Gerokgak diminta untuk menanam pohon jarak. Namun disaat sudah siap panen, justru tidak ada yang membeli sehingga para petani rugi dan kecewa. Untuk itu, Pastika menekankan agar semua berjalan baik nantinya agar tidak terjadi permasalahan serupa.
 
Sementara itu, Bupati Buleleng dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Buleleng Asta Smadi mengakui jika lahan di wilayah kecamatan Gerokgak belum bisa digarap optimal karena keterbatasan sumber air sehingga menurunkan pendapatan masyarakatnya. Dengan pengembangan tanaman tebu di Gerokgak, menurut Bupati Buleleng sangat tepat pemanfaatan lahan dan produktifitasnya dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani maupun masyarakatnya. Lebih lanjut,Bupati Buleleng meminta kepada masyarakat untuk dapat mengoptimalkan lahan keringnya yang selama ini tidak produktif untuk dapat di manfaatkan dengan pengembangan tanaman tebu.
 
[pilihan-redaksi2]
Sebelum bertatap muka, Gubernur Bali melaksanakan penanaman pohon tebu secara simbolis di lahan Kelompok Sumber Tani Utama seluas 7 Ha dengan jumlah anggota 42 orang, di Desa Sumberkima, Gerokgak. Selanjutnya juga dilaksanakan penandatanganan perjanjian kemitraan penggilingan tebu rakyat antara koperasi tebu mewakili petani tebu kecamatan gerokgak dengan PT. Perkebunan Nusantara XI (Pabrik Gula Asembagoes) berlokasi di sekretariat koperasi Tani Agro Tani Mandiri, Desa Penyabangan, Gerokgak, Buleleng. 
 
Bali dengan luas wilayah 563.666 Ha yang terdiri dari 8 (delapan) Kabupaten dan 1 (satu) Kota, kabupaten seluas 136.588 Ha atau 24,2% adalah Kabupaten Buleleng. Walaupun memiliki wilayah daratan terluas akan tetapi topografi dan iklim Kabupaten Buleleng tidak sebaik wilayah Bali selatan, sebagian berupa lahan tandus karena keterbatasan irigrasi. 
 
Bali dengan jumlah penduduk sebesar 4.200.000 jiwa, lebih dari 30% penduduknya masih menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian dalam arti luas. Memperhatikan peran sektor pertanian yang cukup strategis baik dalam menopang pertumbuhan ekonomi, menekan inflasi, penanggulangan kemiskinan dan pengangguran serta penyedia pangan maka saat ini dan pada waktu yang akan datang pembangunan sektor pertanian akan tetap menjadi prioritas.  (bbn/rlspemprov/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami