search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pewintenan Sisya Upanayana, Mempertajam dan Cepat Menyerap Pengetahuan
Sabtu, 14 Juli 2018, 07:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com,Karangasem. Memasuki tahun ajaran baru, ribuan siswa baru yang diterima di SMP, SMA dan SMK se-Kabupaten Karangasem berkumpul di Taman Budaya Candra Buana untuk mengikuti prosesi pembersihan diri yang disebut "Pewintenan Sisya Upanayana" Jumat (13/07).
 
[pilihan-redaksi]
Tujuan dari upacara pawintenan Sisya Upanayana ini secara simbolis memiliki dua tujuan yaitu untuk membersihkan dan mempertajam pikiran. Pertama, dengan pikiran yang tajam siswa akan mampu kebih cepat menyerap ilmu pengetahuan atau proses aguron-guron di sekolah.
 
Upacara pawintenan massal ini dipuput oleh sembilan sulinggih diantaranya, Pedanda Gede Darma Putra Manuaba dari Gria Kecicang, Ida Pedanda Gede Putu Cau dari Gria Cau Banuarta Karangasem, Ida Pedanda Gede Pidada Punia dari Geria Pidada, Ida Pedanda Gede Kemenuh dari Geria Katon Kemenuh, Pedande Istri Jelantik dari Geria Kemenuh Subagan, Ida Pedanda Jelantik Padang dari Geria Taman Tanjung Budakeling dan Ida Pedanda Gede Jelantik Wanasari dari Geria Jelantik Subagan, Ida Pedande Gede Kerta Yoga dari Geria Panji Budakeling dan Pedanda Gede Wayan Demung dari Geria Demung Budakeling.
 
Ritual pembersihan diri ini juga dihadiri langsung oleh Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri. Ditengah tengah rituan pawintenan tersebut, Bupati Mas Sumatri mengatakan bahwa pelaksanaan "Sisya Upanayana" ini untuk para siswa baru dilandasi oleh nilai ajaran agama Hindu, dimana ketika memulai mempelajari sesuatu yang baru wajib mohon restu kepada Hyang Widhi agar senantiasa dituntun diberikan petunjuk  belajar dengan baik dan apa yang dipelajari bisa bermanfaat bagi kehidupan.
 
Menurutnya, niat dan tata krama yang baik merupakan salah satu landasan yang wajib untuk diketahui. Hal ini menjadi sangat penting sebab ilmu pengetahuan ibarat pisau bermata dua. Bisa jadi bermanfaat ketika berada pada orang yang baik, bahkan sebaliknya  bisa menghancurkan keberadaban manusia bila disalah hunakan.
 
"Pelaksanaan Sisya Upanayana dilandasi oleh keinginan agar ilmu pengetahuan berada pada orang-orang yang Sadhubudhi, anak-anak cerdas yang santun, agar kelak ilmu pengetahuan dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia menuju insan yang cerdas dan bermartabat," ujarnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika menyebutkan, ada sekiyar 2.020 orang perwakilan siswa baru SMP, SMA dan SMK di Karangasem yang mengikuti ritual ini. Sementara siswa lainnya, melaksanakan pewintenan di sekolahnya masing-masing.
 
Dikatakan Kartika, biasanya uapacara seperti ini dilakukan setelah para siswa baru mengikuti masa orientasi pengenalan sekolah yang dimaknai sebagai penobatan atau penyucian calon siswa menjadi siswa. 
 
Prosesi ini ditandai dengan natab banten agar siswa siap menerima ilmu pengetahuan yang lebih dikenal dengan pawintenan Saraswati. Kegiatan Sisya Upanayana tidak hanya diikuti oleh siswa saja, tapi termasuk gurunya agar keduanya siap untuk memulai kegiatan  belajar dan mengajar. 
 
Sementara yang kedua, untuk memperhalus budi pekerti, berbicara sopan dan berprilaku yang baik. Sehingga dengan Sisya Upanayana diharapkan siswa akan memiliki kecerdasan Intelektual, Sosial, Spiritual dan kecerdasan Emosional sehingga menjadi teladan bagi masyarakat.
 
[pilihan-redaksi2]
Disamping itu, acara inj juga dihadiri oleh Ketua PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tanaya. Dalam kesempatan itu dirinya menyampaikan upacara ini adalah untuk membersihkan Tri Kaya Parisuda sehingga proses belajar dan mengajar belajar berjalan dengan lancar. Dengan kondisi kekinian maka harus didasari iman dan takwa, harus menyerahhkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,  sehingga ilmu keterampila dan etika bisa di gunakan dengan baik.
 
"Inilah yang menjadi PR bagi pemerintah untuk menciptakan generasi yang cerdas yang mempunyai karakter yang bagus sehingga kebahagiaan lahir dan batin bisa tercapai," tuturnya.
 
Untuk diketahui, jumlah siswa baru tahun pelajaran 2018/2019 di Karangasem yakni siswa baru untuk di SMP sebanyak 7.036 orang, SMA  3.279 orang dan SMK 2.208 orang. (bbn/igs/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami