search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hampir Tiap Desa di Tabanan Kurang Berminat Program Pengelolaan Sampah Mandiri
Sabtu, 25 Agustus 2018, 07:32 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com,Tabanan. Program Gerakan Masyarakat Mandiri Peduli Sampah (Gemah Ripah) yang ada di setiap desa di Tabanan kurang diminati karena disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah secara mandiri. 
 
[pilihan-redaksi]
Hal ini diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan, Anak Agung Ngurah Raka Icwara, Jumat ( 24/8/2018). Ia mengatakan sulit sekali untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah sehingga menyebabkan Gemah Ripah di tiap desa di Tabanan belum efektif. Ia memantau dari 133 Desa yang ada di Tabanan, hanya desa Munduk Temu yang efektif menjalankan program Gemah Ripah.
 
Kendati Gemah Ripah sudah sering disosialisasikan, namun pada kenyataannya belum maksimal diterima masyarakat. Untuk itu pihaknya menumbuhkan kebiasaan pengelolaan sampah tersebut secara pelan-pelan. Bercermin dari desa Munduk Temu, Kecamatan Pupuan ada aturan yang mengikat dan memberikan upah kepada masyarakat, sehingga mudah dipatuhi. 
 
"Kalau pemerintah buat aturan sulit dipatuhi. Kecuali desa atau adat yang buat aturan tentang sampah baru masyarakat mengikuti," akunya. 
 
Bahkan contohnya saja, ia sudah menantang masyarakat sekitar rumahnya di wilayah Kediri untuk membawa sampah yang dipilah ke kebun miliknya. Baik yang sampah organik akan dibeli seharga Rp 200  per kilogram. Dan sampah plastik akan dibawa Perusahan Daerah. "Jadi khusus sampah yang dipilah saja, namun sampai sekarang tidak ada yang mau. Sulit sekali mengubah kebiasaan tersebut," tegas Raka Icwara.
 
[pilihan-redaksi2]
Ia pun menambahkan, jika saja ada kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dan setiap desa Gemah Ripah hidup, maka pembuangan sampah ke TPA Mandung bisa dikurangi. Mengingat anggaran di desa besar diperoleh sesuai SK Kemendes bisa dianggarkan dalam pengolaan sampah. 
 
"Jadi Gemah Ripah bisa dijalankan didasari dengan kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah," tegasnya. 
 
Memang selain Desa Munduk Temu, di Desa Jatiluwih ada pemilahan sampah. Tetapi khusus itu bagian dari TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah, Reuse, Reduce dan Recycle) bantuan PUPR yang dikelola oleh DTW Jatiluwih khusus kelola sampah yang ada disekitaran DTW Jatiluwih. "Disini memang pemilahan sampah sudah efektif," tandas Raka Icwara.  (bbn/rls/nod) 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami