search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Prosesi Ngaben Ibunda, Bupati Eka: Ibu Sosok Mandiri dari Masak Sampai Nyopir Sendiri
Senin, 1 Oktober 2018, 18:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com,Tabanan. Upacara pengabenan ibunda Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, almarhumah Ni Ketut Suprapti (66) yang digelar Senin (1/10) diiringi para pejabat dan masyarakat.
 
[pilihan-redaksi]
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengungkapkan ibundanya adalah sosok wanita mandiri. “Pokoknya ibu adalah sosok yang mandiri, dari masak mengurus anak sampai nyopir sendiri,” terangnya. 
 
Pesan yang paling dikenangnya sampai saat ini adalah jadi wanita harus bisa masak. “Jadi wanita harus bisa masak itu pesan ibu kepada saya dan keluarga  dan saya pun bisa masak seperti didikan ibu  saya,” kenangnya. 
 
Prosesi pengabenan jenazah Almarhumah Suprapti yang juga istri pertama  dari Ketua DPRD Bali N Adi Wiryatama dimulai   sekitar pukul 09.00 Wita. Sebelum diaben dengan prosesi upacara Ngaben Ngelanus terlebih dahulu dilaksanakan rentetan upacara dirumah duka. Kemudian jenazah diturunkan dari bale dangin beberapa menit kemudian dinaikan ke bade. Jenazah  diiringi angklung dan gamelan baleganjur menuju Setra Desa Pakraman Tegeh yang berjarak sekitar 1 kilometer arah selatan rumah duka. 
  
Sesampainya di setra jenazah almarhum langsung dimasukkan ke dalam lembu berwarna hitam.  Prosesi tersebut juga diikuti oleh Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama didampingi kedua anak almarhumah  Ketut Suprapti, yakni Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dan I Gede Dedy Supratama Usai rentetan itu selesai, jenazah almarhum langsung dibakar menggunakan bantuan kompor. 
  
N Adi Wiryatama suami almarhumah mengatakan , upacara istrinya dilaksanakan Ngaben Ngelanus tingkat utamaning madya. Artinya upacara dilaksanakan sehari sudah sampai upacara Nyekah (memutuskan ikatan roh dengan Panca Maha Buta dan Panca Tan Matra) dan langsung ngelinggihan (meletakan di merajan). 
 
"Usai pembakaran ini, akan dilaksanakan Nganyut di Sungai Panahan perbatasan dengan Desa Senganan atau berjarak sekitar 2 kilometer dari setra," ungkapnya. 
  
Sedangkan untuk Upacra Nyekah akan dilaksanakan malam ini. Prosesi dilanjutkan dengan upacara nyegara gunung yang digelar hari Selasa besok (2/10) Oktober 2018). Pura yang dituju Pura Goa Lawah Kabupaten Klungkung, ke Pura Dalem Puri, Pedharman Pasek dan Pelinggih ageng di Pura Besakih Kabupaten Karangasem. "Upacara sudah selesai, karena sesuai dengan tradisi di adat kami bisa melaksanakan Upacara Ngaben Ngelanus. Apalagi  terlebih di tetangga kami dalam waktu dekat melaksanakan Karya Ngenteg Linggih," tambah Ketua DPRD Bali ini. 
  
[pilihan-redaksi2]
Sebelumnya almarhumah  Ketut Suprapti sempat koma 10 hari di Rumah Sakit Sanglah Denpasar karena stroke. Almarhumah meninggal dunia Rabu (26/9) sekitar pukul 18.00 Wita di ruang ICU. Semasa hidup selain dikenal telaten dalam merawat anak, almarhum juga mahir menjadi perancang rambut karena sempat menjadi Direktur salon ternama di Denpasar pada zamannya. Almarhumah adalah keturunan Jawa bernama Raden Roro Ningrat Suprati. Setelah menikah dengan N Adi Wiryatama tahun 1975 menjadi orang bali dengan nama Ni Ketut Suprapti dan dikaruniai dua anak serta memiliki dua orang cucu. 
 
Para pejabat yang hadir pada upacara pengabenan di Banjar Tegeh Desa Angsri Kecamatan Baturiti, Tabanan, diantaranya Wakil Gubernur Bali Tjokorda  Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), pejabat eksekutif kabupaten/kota se-Bali, politisi, pengusaha, organisasi, kerabat, serta ratusan masyarakat setempat. (bbn/nod/rob)

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami